BANTAENG, RAKYATSULSEL - Calon Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Dapil IV dari Partai Nasdem Sri Dewi Yanti terus melakukan pertemuan tatap muka bersama sejumlah warga di Bantaeng. Kali ini di Desa Barua, Kecamatan Eremerasa.
Pertemuan tatap muka tersebut dilakukan di sebuah rumah warga di Desa Barua. Dalam kesempatan itu, istri Bupati Bantaeng Periode 2018-2023 ini membuka dialog bersama dengan warga puluhan emak-emak yang sudah datang lebih awal.
"Kita tentu ingin ibu-ibu rumah tangga di desa Barua ini bisa lebih produktif. Ada penghasilan tambahan," kata dia.
Sri Dewi Yanti berjanji akan memberikan pelatikan membatik untuk ibu-ibu di Desa Barua. Dia menyebut, keterampilan ini tidak membutuhkan biaya yang banyak, tetapi sedang trend dan disukai banyak orang.
"Kita akan memberikan pelatihan ecoprinting dan batik shibori. Ini gratis. Semua bahan dan pelatihnya kita yang tanggung. Tetapi setelah pi pemilu, dih," kata SDY.
Dia berharap, dari pelatihan ini akan banyak ibu-ibu rumah tangga di Desa Barua yang lebih produktif. Menurutnya, potensi ini bisa dikembangkan dan dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Warga di Desa Barua terlihat antusias menerima kunjungan SDY ke desa itu.
"Pasti batik shibori ini banyak yang butuh. Apalagi kalau sudah mau lebaran nanti," kata dia.
Sekedar diketahui, seperti halnya batik di Indonesia, batik Shibori merupakan teknik pakaian tradisional yang kaya akan nilai budaya. Ada beberapa tema batik Shibori yang terkenal dan banyak digunakan. Ini termasuk teknik Kanoko, yaitu pola melingkar, Itajime, yaitu pola seperti papan catur, dan Kumo, yaitu pola seperti jaring laba-laba.
Tren batik Shibori baru-baru ini muncul di seluruh dunia. Berawal dari tren teknik membatik batik Yogyakarta di masa pandemi, tren pakaian bermotif Shibori pun bermunculan. Pakaian Shibori juga semakin umum di Indonesia, baik sebagai pakaian santai maupun pakaian pesta. (Jet)