MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono, merespon dengan tenang hasil survei yang memperkirakan bahwa partai berlambang Kabba ini kemungkinan tidak akan mencapai ambang batas pada Pemilu 2024.
Menurut Lembaga Survei Indonesia (LSI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) perlu meningkatkan upaya karena tingkat elektabilitasnya hanya sekitar 2,3 persen. Hasil survei dari Charta Politika juga menunjukkan angka serupa, dengan PPP hanya mencapai 3,6 persen.
"Setiap Pemilu, lembaga survei selalu menempatkan PPP pada posisi yang tidak selalu akurat dengan hasil pemilu," kata Mardiono saat berada di Makassar belum lama ini.
Mardiono menegaskan bahwa jejak digital PPP tidak pernah terhapus. Sejak Pemilu 2000, 2014, dan 2019, PPP diprediksi tidak akan lolos, namun kenyataannya, partai ini tetap memiliki perwakilan di Senayan. Terlebih lagi, PPP adalah partai tertua di Indonesia.
"Hasil pemilu PPP diperoleh dari dukungan tokoh-tokoh masyarakat yang kami tempatkan di dapil masing-masing," katanya.
Mardiono menyebutkan bahwa di beberapa daerah, PPP bisa mencapai 30 persen suara, yang merupakan tingkat tertinggi. Namun, survei saat ini tidak mencakup semua daerah, terutama di pelosok yang merupakan basis PPP.
"Jadi, jika survei nasional tidak menanyakan tentang calon di Makassar, berapa jumlahnya, dan berapa suara yang diperoleh masing-masing, saya kira itu bukan survei yang adil," ujarnya.
"Kekuatan PPP terletak pada kader dan para calon," tambahnya. (Fahrullah/B)