Unismuh Makassar Bertekad Capai Akreditasi Internasional

  • Bagikan
Sekretaris Badan Penjaminan Mutu Unismuh Makassar, Amrullah Mansida menjadi tamu podcast Harian Rakyat Sulsel, Selasa (30/1/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tiga tahun berupaya mengejar akreditasi unggul, usaha Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kini berbuah manis sekaligus menjadi kebanggaan bagi kampus biru tersebut. Unismuh Makassar telah berhasil meraih akreditasi unggul dan saat ini bersiap menuju akreditasi internasional.

Rasa bangga dan syukur ini disampaikan Sekretaris Badan Penjaminan Mutu Unismuh Makassar, Dr. Amrullah Mansida, S.T., MT. Asean Eng.IPM mengatakan akreditasi unggul telah diidam-idamkan sejak tahun 2020 ketika Profesor Ambo Asse, terpilih menjadi rektor Unismuh Makassar.

"Akreditasi unggul ini semua perguruan tinggi mengidamkan. Kalau dulu predikat akreditasi unggul disebut akreditasi A. Dulu ada akreditasi A, B, dan C, sekarang telah diubah menjadi akreditasi unggul, baik sekali, dan baik," ujar Amrullah saat menjadi narasumber podcast Harian Rakyat Sulsel, Selasa (30/1/2024).

Amrullah menjelaskan, untuk meraih akreditasi unggul sungguh tidak mudah. Perlakuannya lebih ketat dan sangat dipengaruhi PPEPP yang dikontrol Badan Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi atau asesor yang dikunci dengan lima hal yakni penetapan standar, pelaksana standar, evaluasi pengendalian dan peningkatan untuk menjalin mutu institusi.

"Unismuh Makassar sudah melalui semuanya. Proses ini dijalani selama tiga tahun. Sebelumnya selalu mendapat akreditasi B. Namun di saat terpilihnya Profesor Ambo Asse di tahun 2020 lalu, kami menargetkan agar Unismuh Makassar menjadi universitas unggul," beber Amrullah.

"Ini melelahkan sebab ada ada 24 standar yang harus dipenuhi, 8 standar pendidikan, 8 standar penelitian dan 8 PKM, namun Unismuh menambahkan standar lain," sambung dia.

Amrullah mengungkapkan, ini merupakan langkah awal. Akreditasi unggul ini merupakan target awal unismuh menjadi kampus unggul, tepercaya, dan mandiri.

"Di tahun 2020 ditargetkan unggul, sekarang sudah unggul. Di tahun 2024-2028 kami menargetkan masuk pada akreditasi berskala internasional atau Toward Research and Internasional Reputable University. Di tahun 2028-2032 kami menargetkan Research University kemudian 2044 menjadi Edupreneurship University. Meski akreditasi unggul telah dikantongi namun lima tahun ke depan akan kembali devaluasi penjaminan mutu, juga melihat kemampuan institusi ke depan," jelas dia.

Amrullah mengungkapkan, pencapaian ini tidak terlepas dari kerja keras mahasiswa, dosen, dan para pimpinan kampus.

"Peran mahasiswa juga sangat penting. Keterlibatan mahasiswa, dosen dan pimpinan. Mahasiswa sendiri harus berprestasi skala Internasional misalnya secara akademik mampu mempresentasikan jurnal dan di non akademik misal olahraga. Sebelum akreditasi unggul diberikan, ada wawancara pimpinan dosen dan mahasiswa.," ujar dia.

"Sementara peran dosen juga sangat besar. Saat ini ada 756 dosen Unismuh Makassar, 11 Guru Besar, Lektor Kepala 72 , Lektor 349, dan S3 246, sudah ada 40 persen. Untuk mencapai unggul ini semua levelnya harus internasional, disamping kualifikasi, dosen juga harus presentasi secara Internasional sama dengan mahasiswa. Selain mendampingi, dosen juga melakukan penelitian dan presentasi internasional. Ini namanya Kerja bersama," ungkap Amrullah.

Dirinya mengungkapkan, saat ini Unismuh secara pelan pelan melakukan pembenahan baik termasuk fasilitas kampus yang sesuai dengan standar Internasional.

"Meraih itu mudah, namun mempertahankan susah. Jadi kita melakukan pembenahan pelan-pelan prasarana. Kita siapkan setiap fakultas 4 kelas berstandar internasional yang dilengkapi AC dan wifi," beber dia.

Saat ini, Unismuh Makassar juga memiliki Program Studi terakreditasi internasional atau ASIIN seperti Prodi Kedokteran, Profesi Pendidikan Dokter, dan Profesi Dokter. Disamping itu ada juga sertifikat unggul ISO yang diperoleh Unismuh Makassar di Agustus lalu.

"Di samping prasarana, dari segi pembelajaran, sistem pembelajaran daring atau Spada juga dilaksanakan. Ini sudah mulai. Kemarin 60 persen sebelum Covid. Saat covid berlaku total 100 persen dan sekarang kembali lagi 60 persen," imbuh dia.

"Mengapa sistem belajar online, sebab sebenarnya ini diharuskan Kemendikbud, ini target awal. Kelebihannya dimanapun berada bisa dilaksanakan pembelajaran. Awalnya memang merasa tidak maksimal namun jika tidak memanfaatkan teknologi, kita akan ketinggalan. Ini bakal tetap efektif. Ini sudah dimulai dan sedang berjalan," tambahnya.

Khusus program untuk dosen, pihaknya menghadirkan program pendaftaran 5.000 doktor yang diperuntukkan untuk dosen dengan target 50 persen di beberapa tahun ke depan. Unismuh juga berkolaborasi dengan industri lain, ini juga menjadi bagian dari penilaian akreditasi unggul.

"Kami bekerjasama dengan kampus di Jepang, Yordania, Pakistan ,Filipina, Thailand. Kita juga melakukan pertukaran pelajar, 100 lebih mahasiswa internasional.," beber Amrullah.

Lebih lanjut sebagaimana dalam tujuan pendidikan yakni tridharma perguruan tinggi, maka dosen akan terus dipacu melaksanakan penelitian atau menghasilkan produk yang bisa digunakan masyarakat dan kemudian diberikan HAKI dan tidak boleh diklaim orang lain.

"Harapan ke depan target kami selanjutnya tercapai, sebelumnya target unggul telah diraih," ujar dia.

Memasuki pendaftaran mahasiswa baru, Amrullah mempersilakan calon mahasiswa melakukan pendaftaran. "Gelombang pertama pendaftaran dibuka hingga Maret dan gelombang ke dua pada Agustus. Tahap pendaftaran pertama yang dimulai Desember lalu dibuka secara gratis. Namun pada Agustus akan mulai berbayar.

"Untuk para mahasiswa baru, Unismuh Makassar menghadirkan Rp3,8 miliar beasiswa yakni hafiz (30 juz, 20 juz dan, 10 juz). Ada juga beasiswa akademik (rangking 1-5 di sekolah) serta beasiswa bibit unggul yang aktif di organisasi.

"Yang 30 juz beasiswa 100 persen sampai 8 semester," beber Amrullah.

Unismuh juga menyiapkan KIP. "Tahun lalu 1000 orang dan itu beasiswa full 8 semester dan biaya hidup dan SPP. Tidak ada lagi alasan tidak belajar dg baik," ujar dia. (andi nurhikmawati/C)

  • Bagikan