MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Penjabat (Pj) Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra membuka resmi Forum Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), di Hotel Melia, Selasa (20/2).
Dalam sambutannya, Firman mengatakan program jagai anakta menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto sejak periode pertamanya.
Hal itu menjadi salah satu upaya pemerintah kota Makassar menjadikan Makassar kota dunia yang nyaman untuk semua.
Maka dalam hal pembangunan ekonomi dan pelayan publik program jagai anakta menjadi langkah strategis meningkatkan kepedulian dan kesejahteraan terhadap generasi penerus.
“DP3A ini tugas pokoknya pengarustamaan gender yang diupayakan tidak lagi menjadi hal yang tabu atau asing tetapi telah menjadi bagian dari perencanaan pembangunan di Kota Makassar,” ucap Firman.
Firman juga mengungkapkan forum OPD lingkup DP3A ini menjadi salah satu langkah untuk melahirkan inovasi baru demi mendukung kemajuan program jagai anakta.
“Kami harap melalui forum ini akan ada inovasi baru demi mendukung lancarnya program jagai anakta agar lebih baik kedepannya. Mungkin nanti bisa dipaparkan hasilnya pada rakorsus bulan ini,” terang Firman.
Karena, kata Firman dalam menentukan kebijakan perlu berbagai pertimbangan salah satunya kebutuhan dan kondisi pengguna yang harus responsive gender.
Dalam artian setiap perencanaan dan layanan yang diberikan harus sesuai kebutuhan dan kondisi pengguna dalam hal ini perempuan, anak dan lanjut usia.
Sementara, Kepala DP3A, Achi Solaiman menambahkan pihaknya saat ini terus membentuk shelter warga sebagai upaya pemerataan kepedulian terhadap perempuan dan anak.
“Jadi tahun ini kita akan kukuhkan lagi shelter warga karena tiap tahun ada target. Setiap kelurahan ada shelter warga untuk menjadi sarana pertama untuk penanganan jika terjadi kasus kekerasan pada perempuan dan anak,” sebut Achi.
Forum OPD ini pula, kata Achi akan menampung berbagai solusi baik dari DPRD, shelter warga, komunitas perempuan dan dinas terkait.
“Solusi hari ini akan kami ramu untuk menjadi inovasi kedepannya agar program-program prioritas bisa sejalan dengan apa yang dibutuhkan perempuan dan anak di Makassar,” pungkas Achi. (Shasa Anastasya/A)