GOWA, RAKYATSULSEL - Mal Pelayanan Publik (MPP) sebagai wujud transformasi birokrasi yang modern telah hadir di Kabupaten Gowa. MPP ini didesain dengan konsep digital yang akan mengakomodasi 147 layanan yang berasal dari 12 OPD Kabupaten Gowa, 8 BUMN dan BUMD, serta 9 instansi vertikal.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan MPP telah mengintegrasikan seluruh layanan dalam satu lokasi gedung untuk memberikan kemudahan berupa penyederhanaan persyaratan dan prosedur layanan.
"Dengan peningkatan dari e-government menjadi smart government, masyarakat tidak cukup dengan hanya puas saja. Masyarakat ingin lebih ingin bahagia ketika memperoleh layanan dari pemerintah," kata Adnan, di acara soft launching MPP di Jalan H.O.S. Cokroaminoto, Sungguminasa, Senin (26/2/2024).
MPP tersebut berdiri di lahan seluas 8.450 meter persegi dengan luas gedung 3.503 meter persegi, dan area pelayanan seluas 1.287 meter persegi. MPP Gowa diharapkan mampu memberikan pelayanan yang terintegrasi dan inklusif bagi seluruh masyarakat Gowa dan daerah lain di sekitarnya.
"MPP ini merupakan program prioritas daerah yang tertuang di dalam RPJMD Tahun 2021-2026 sekaligus merupakan salah satu komitmen kami, Adnan-Kio' di periode kedua ini," ujar Adnan.
Menurut Adnan, salah satu nilai tambah yang dimiliki oleh MPP di Gowa dan tidak ada di daerah lain adalah adanya layanan bidang keimigrasian seperti pembuatan paspor.
"Soft launching hari ini (kemarin) dilaksanakan juga sebagai penanda tepat 8 tahun masa pemerintahan saya bersama wakil bupati," ujar Adnan.
Selanjutnya terkait sumber daya manusia penyelenggara MPP, Adnan menerangkan bahwa seluruhnya telah dibekali pelatihan sesuai standar pelayanan minimal (SPM). Tujuannya, agar setiap petugas dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat.
Adnan mengatakan petugas yang bekerja di MPP telah mendapat pelatihan pelayanan agar bisa lebih ramah, sopan, dan sabar dalam menghadapi masyarakat yang datang. Menurutnya salah satu keberhasilan dari pelayanan adalah petugas yang bekerja dilokasi tersebut.
"SPM dibuat dan dirincikan dalam pakta integritas yang ditandatangani oleh petugas yang bekerja di MPP, jadi nanti yang bertugas akan didampingi dan diawasi dulu, apakah sudah sesuai dengan SPM dan pakta integritas yang ditandangani, dan jika ada laporan dari masyarakat tiga kali berturut-turut, misalnya, kuramg ramah, itu akan kita evaluasi, karena akan ada aplikasi kepuasan publik terhadap pelayanan MPP," ujar Adnan.
Selain itu, dirinya akan menggaet startup seperti gojek, grab, shopee, bukalapak, tokopedia untuk memberikan bimbingan kepada UMKM Gowa agar bisa segera mendigitalisasikan produknya dan bisa diketahui oleh masyarakat luas diluar Kabupaten Gowa.
"Akan disiapkan ruangan khusus untuk klinik UMKM dalam MPP, dimana nantinya akan digunakan sebagai tempat bimbingan atau pelatihan kepada UMKM Gowa, dan kita akan bekerjasama dengan beberapa platform untuk mendigitalisasikan seluruh UMKM Unggulan Gowa," ujar dia.
Adapun Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Indra Setiawan Abbas menyatakan bahwa MPP ini dibangun melalui dua tahapan yaitu 2022 dan 2023 dengan anggaran sebesar Rp 34 miliar rupiah.
"Semoga dengan adanya MPP ini, dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sejahtera ekonominya, profesional aparaturnya, untuk Gowa semakin maju dan unggul," ujar Indra.
Dalam acara itu turut hadir Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan, Sekretaris Bapenda Provinsi Sulawesi Selatan, Pimpinan BUMN dan BUMD Kabupaten Gowa, Para Pimpinan SKPD dan Camat Lingkup Pemkab Gowa serta Pimpinan Instansi Vertikal yang ada di Kabupaten Gowa. (*)