Bintang tidak bisa melakukan perlawanan dan hanya bisa berteriak minta tolong. Aksi kekerasan tersebut baru berhenti setelah ada santri lain yang datang dan menyelamatkan Bintang.
Bintang kemudian menghubungi ibunya, Suyanti (38), dan mengatakan bahwa ia ketakutan dan ingin dijemput. Bintang juga mengeluh sakit akibat penganiayaan.
Suyanti yang khawatir segera berangkat ke Kediri untuk menjemput anaknya. Namun, saat sampai di sana, ia mendapati Bintang sudah dalam kondisi kritis dan dirawat di RS Arga Husada Ngadiluweh.
Bintang akhirnya meninggal dunia pada 24 Februari 2024, dan jenazahnya dibawa pulang ke Banyuwangi.
Saat melihat jasad anaknya, Suyanti dan keluarga terkejut karena menemukan sejumlah luka lebam, bekas sundutan rokok, jeratan di leher, dan patah hidung.
Suyanti kemudian melaporkan kasus ini ke polisi dan meminta keadilan untuk anaknya.
Polisi yang menerima laporan tersebut langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan empat santri yang diduga sebagai pelaku.