MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pengurus Pusat IMMIM (Ikatan Masjid Muballigh Indonesia Muttahidah) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar menggelar acara Pembinaan Mubaligh di Gedung Islamic Centre H.Fadeli Luran, Kota Makassar, pada tanggal 5-6 Maret 2024.
Acara ini dihadiri oleh Walikota Makassar, Moh Ramadhan Pomanto, Kabag Kesra Pemkot Makassar H. Mohammad Syarif, Ketua MUI Kota Makassar KH. Baharuddin HS, Ketua Umum DPP IMMIM Dr. KH. M. Ishaq Samad, MA, Ketua Umum YASDIC IMMIM Hj. Nur Fadjri, SP, M.Pd, serta 750 mubaligh dan pengurus masjid dari seluruh Kota Makassar (dengan 250 peserta per angkatan).
Dalam sambutannya, Walikota Makassar Ramdhan Pomanto menyatakan bahwa kegiatan pembinaan mubaligh jelang Ramadhan yang dilakukan bersama DPP IMMIM telah menjadi tradisi setiap tahun.
"Tujuannya adalah untuk memberi penguatan kepada para mubaligh dalam menyampaikan ajaran Islam untuk memperkuat keimanan umat, sambil juga menyebarkan berbagai program Pemerintah Kota Makassar, seperti program jagai anakta, dan lain sebagainya," ujar Danny.
Ketua Umum DPP IMMIM KH. M. Ishaq Samad menyatakan apresiasi terhadap kegiatan ini dengan tema "Perkuatan Keimanan dengan Solusi terhadap Dakwah Kekinian di Era Digital".
Hal ini sejalan dengan salah satu program utama DPP IMMIM mengenai layanan dakwah digital IMMIM, seperti aplikasi Cari Ustaz dan Cari Masjid.
"Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan umat dalam mendapatkan layanan dakwah dari para mubaligh dan pengurus masjid," ungkapnya.
Ketua Umum YASDIC IMMIM Nur Fadjri menyampaikan bahwa Walikota Makassar memberikan respon positif terhadap program digitalisasi layanan dakwah IMMIM, bahkan beliau siap menerima presentasi dari tim IT DPP IMMIM tentang aplikasi digital layanan dakwah IMMIM.
Sementara itu, Kabag Kesra Pemkot Makassar Mohammad Syarif menjelaskan bahwa pembinaan mubaligh ini melibatkan peserta dari mubaligh sejumlah Ormas lainnya di Kota Makassar.
Hal ini bertujuan untuk memberikan peluang yang sama bagi semua mubaligh di Kota Makassar untuk mengakses informasi dalam menggunakan dakwah digital. Selain itu, ini juga sejalan dengan program 1 mubaligh 1 RT, untuk memudahkan umat dalam memperoleh layanan mubaligh di tingkat RT. (***)