RAKYATSULSEL - Tansportasi bus di Indonesia saat ini tengah ramai penggunaan klakson telolet dengan merek Basuri. Klakson tersebut viral lantaran bisa memainkan nada atau bahkan potongan lagu tertentu.
Sejak beberapa tahun terakhir memang klakson telolet telah jadi sorotan banyak pihak, khususnya masyarakat yang resah karena fenomena ini digandrungi anak-anak kecil. Resahnya adalah mereka menunggu di tepi jalan besar, menanti bus lewat dan meminta awak bus memencet klakson telolet.
Malahan, ada juga yang sampai rela kejar-kejaran dengan bus tersebut lalu joget-joget. Tak sedikit pula yang mengikuti bus dengan sepeda motor, merekamnya dengan smartphone, tanpa helm dan mengganggu arus lalu lintas serta membahayakan pengguna jalan lain.
Terkait dengan fenomena tersebut, pakar safety driving Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) meminta regulator terkait untuk segera melarang dan menertibkan klakson telolet basuri.
"Memang sudah saatnya klakson tersebut dilarang," kata Sony kepada JawaPos.com, Senin (18/3) malam.
Hal ini menyusul kejadian bocah tergilas bus di kawasan sekitar pelabuhan Merak pada Minggu (17/3). Bocah nahas tersebut diketahui tengah berburu klakson telolet.
"Ini terlihat menghibur anak-anak tapi dengan cara yang keliru. Artinya, ini justru membahayakan nyawa mereka," imbuh Sony.