Sony menambahkan, jadi semakin berbahaya karena anak-anak belum mampu mengontrol emosi mereka. Yang diketahui hanya kesenangannya, sementara bahayanya dikesampingkan.
"Anak-anak belum mampu dalam melihat potensi bahaya dan belum dapat mengontrol emosi rasa senangnya. Mereka hanya tahu yang namanya bus pasti telolet tanpa terkecuali, itu knp semua bus disamperin dia karena kebiasaan para sopis bus sendiri," tandas Sony. (JP/RAKSUL)