GAZA, RAKYAT SULSEL.CO – Tak ada wilayah di Palestina yang tak dijajah oleh Israel. Situasi di Tepi Barat pun tak lepas dari campur tangan Israel.
Dilansir dari Reuters, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mendeklarasikan 800 hektare lahan di Tepi Barat sebagai tanah negara. Pernyataan pada Jumat (22/3) itu adalah bagian dari langkah negara Zionis tersebut untuk memuluskan upaya membangun permukiman bagi warga penjajah.
Israel tetap mengklaim wilayah-wilayah di Tepi Barat meskipun muncul penolakan dari dunia internasional.
’’Meskipun ada pihak-pihak di Israel dan di dunia yang berusaha melemahkan hak kami atas Yudea dan Samaria dan negara secara umum, kami mendorong permukiman melalui kerja keras dan pendekatan strategis di seluruh negeri,’’ kata Smotrich.
Dia sengaja menggunakan nama-nama yang disebutkan dalam Alkitab untuk melegitimasi klaim sepihak terhadap wilayah Tepi Barat.
Smotrich mengumumkan hal itu bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Israel untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Penetapan lahan seluas 1.976 hektare di Lembah Yordan sebagai tanah negara itu mengikuti langkah serupa atas tanah 300 hektare di kawasan Maale Adumim di Tepi Barat. Wilayah itu yang diinginkan Palestina sebagai inti negara merdeka di masa depan.
Bulan lalu, AS mengatakan bahwa perluasan permukiman Israel di Tepi Barat tidak sejalan dengan hukum internasional. Hal itu menandai kembalinya kebijakan lama AS yang dibatalkan pemerintahan Donald Trump sebelumnya.
Perubahan tersebut membuat Washington kembali sejalan dengan sebagian besar negara di dunia, yang menganggap permukiman yang dibangun di wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967 adalah tindakan ilegal.