SIDRAP, RAKYATSULSEL - Setelah menjadi viral di beberapa media online, maraknya bisnis lendir (prostitusi online) melalui aplikasi MiChat semakin memanas di Bumi Nene Mallomo, menjadi topik pembicaraan hangat di salah satu grup WhatsApp Sidrap, Selasa, 26 Maret 2024.
Kontroversi timbul karena prostitusi online ini diduga masih marak dibulan suci yang penuh berkah, terlebih lagi Kabupaten Sidrap yang dikenal sebagai kabupaten yang kuat dalam aspek keagamaan.
Selain itu, bisnis lendir ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi warga Sidrap karena dengan adanya bisnis tersebut, citra Sidrap yang religius tercoreng.
Oleh karena itu, Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah, melalui Kasi Humas Polres Sidrap AKP Suwandi, ketika dikonfirmasi oleh sejumlah media, menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengambil tindakan tegas dengan turun langsung ke lapangan.
"Kami akan melakukan penertiban dengan melibatkan Reskrim Polres Sidrap, Sat Samapta Polres Sidrap, dan Kapolsek, serta pihak-pihak terkait lainnya melalui Koordinasi dan Sistem Kegiatan (KRYD), dengan mengoptimalkan kegiatan KRYD sebagai Cipta Kondisi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Cipkon Harkamtibmas) menjelang Ops Ketupat 2024," ucap AKP Suwandi.
Sementara itu, aktivis Forum Peduli Mustadh'afin (FPM) Ahlan, dalam konfirmasi terpisah, mengapresiasi langkah cepat Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah dalam menurunkan personel Polres Sidrap untuk menindaklanjuti masalah ini.
"Ia menilai bahwa bisnis lendir ini (prostitusi online) sangat meresahkan masyarakat Sidrap, terutama karena dianggap menciderai bulan yang penuh berkah ini," pungkasnya. (Ridwan)