MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis di DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Erwin Aksa kembali mendorong Ketua DPD II Partai Golkar Makassar Munafri Arifuddin maju bertarung pada Pemilihan Walikota Makassar November 2024 nanti.
"Tidak ada (kandidat) lain. Pak Appi sudah dapat mandat untuk maju dan untuk marwah Golkar harus maju. Sebagai ketua dia (Appi) harus maju," kata Erwin Aksa saat ditemui di Makassar.
Dirinya mengemukakan, partai telah memberikan kesempatan kepada Appi untuk membuktikan pengaruhnya kepada publik sehingga memilih maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) dan akhirnya berhasil meraih kursi dan duduk sebagai Caleg terpilih di DPRD Sulsel.
"Kemarin dia (Appi) maju Pileg untuk dapat kursi dulu, setelah dapat kursi, sekarang harus siap-siap maju. Menang kalah urusan kedua," ujarnya.
Erwin menyebutkan Appi tidak dianggap berpengalaman saat maju Pilwali 2020, walaupun kalah suara tipis dengan rivalnya Moh Ramdhan Pomanto, tetapi paling tidak sudah dikenal masyarakat dan elektoralnya cukup tinggi.
"Sekarang sudah ketua partai, dulu kan orang anggap tidak punya pengalaman, tidak pernah pimpin partai, independen, nah sekarang ketua partai jadi ini penugasan," tuturnya.
"Tinggal bagaimana cari cara menaikkan popularitas dan elektoralnya, kemudian cari pasangan yang tepat untuk bisa menaikkan elektoralnya, saling mengangkat," lanjutnya.
Saat ini Pilwali Makassar tidak ada petahana yang maju, apalagi jaringannya sudah bagus, ditambah lagi lolos jadi Caleg terpilih, tentu ini membuktikan ada basis suara di Daerah Pemilihan, sehingga diyakini itu sebagai modal utama.
"Saya kira yang paling penting dalam Pilkada ini menentukan target suara berapa untuk bisa menang. Kemudian menentukan caranya, sosial medianya, door to door, cara pengamanan suaranya, jadi kuncinya di situ, dibutuhkan logistik juga," ungkapnya.
Berdasarkan data KPU Makassar jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 ditetapkan sebanyak 1.036.965 jiwa, tentunya bila banyak kandidat yang maju bertarung maka perhitungan bila mengumpulkan 400 ribuan tentu bisa jadi pemenang pada Pilwali Makassar. Selain itu, model kampanyenya harus berubah.
"Cari suara 400 ribu itu sudah bisa menang. Kampanye sekarang ini berubah, harus kampanye modern, sosial media jalan, door to door terus juga target harus tepat sasaran. Jangan margin error terlalu banyak, itu kadang-kadang pola lama dipakai, jadi yang bagus kerjanya itu kalau margin errornya sedikit," jelasnya. (Fahrullah/B).