Sementara itu, Pejabat Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri kepada Rakyat Sulsel di Ruang Kerjanya, Selasa (30/4/2024) sore, turut berharap dalam kurung satu hingga tiga tahun ke depanya presentase kemiskinan di Kabupaten Jeneponto dapat turun, khususnya dengan keberpihakan pemerintah terhadap kesejateraan petani yang dimana pendapatan pendudukan Jeneponto dominan dari sektor pertanian.
"Dua minggu lalu, saya diskusi dengan teman- teman Bappeda, saya tidak mau angka kemiskinan dua dijit ini sampai pada tahun 2042 mendatang, saya mau dua hingga tiga tahun ke depan angka kemiskinan kita sisa satu dijit, ini menjadi harapan saya, sisa apa keberpihakan pemerintah terhadap petani, nelayan, pelaku UMKM, bisa lebih opimial karena merekalah yang lebih banyak memberikan kontribusi terhadap inikator sosial dan indikator ekonomi," kata Junaedi.
Lebib jauh, Pj Bupati Jeneponto, Junaedi mengungkapkan, bahwa Kabupaten Jeneponto sebenarnya mampu keluar dari zona daerah miskin, khususnya berdasarkan potensi daerah begitu kaya, yang juga harus diawali oleh pembenahan sumber daya manusia.
"Kita Jeneponto ini sebenarnya daerah kaya, namun hal pertama yang perlu dibenahi adalah sumber daya manusia untuk mengelolah sumber daya alam yang ada, yang kedua adalah keberpihakan pemerintah petani dan nelayan," tambahnya.
Kondisi Kabupaten Jeneponto sebagai daerah miskin di Sulsel selama hampir 30 tahun, nampak kontras dengan kemewahan dan harta kayaan sejumlah oknum pejabat yang nampak mencolok, serta prilaku korupsi yang kian memprihatinkan di daerah ini. (Zadly)