Bebaskan Anak Dari Kemiskinan, BPS Getor Lanjutkan MOU dengan Compassion 

  • Bagikan
BPS Getor bersama Compassion, Yayasan Indonesia Timur foto bersama.

TORAJA UTARA, RAKYATSULSEL - Demi terus membantu membebaskan anak-anak dari kemiskinan, maka Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja (BPS Getor) kembali melanjutkan MOU (Memorandum Of Understanding) Compassion yang bernaung dibawah Yayasan Kasih Karunia Indonesia Timur.

Hal ini dijelaskan BPS Getor bidang hubungan ekumenis dan partnership/kemitraan, Pdt. Mega Kamase Sambo kepada rakyatsulsel.fajar.co.id, Rabu, 1 Mei 2024.

Dimana organisasi Compassion, Yayasan Kasih Indonesia Timur merupakan sebuah organisasi sosial yang bersifat nirlaba dan bergerak dalam bidang pengembangan anak secara menyeluruh. Dan telah menjalin MOU dengan BPS Getor beberapa tahun terakhir ini, dan baru-baru ini kembali melanjutkan MOU untuk 3 (tiga) tahun ke depan.

Dijelaskan Mega bahwa program tersebut sejalan dengan misi Gereja Toraja yakni bersekutu, bersaksi dan melayani. Dimana dalam kersama sama ini tidak hanya membantu jemaat kalangan Getor saja tetapi juga  denominasi gereja lainnya baik yang ada di Toraja Utara, Tana Toraja, Luwu bahkan di Kalimantan.

Ditambahkan Mega bahwa melalui program ini jemaat yang ada didorong untuk membentuk Pusat Pengembangan Anak (PPA) secara holistik. Saat ini sebanyak 45 jemaat telah membentuk PPA yang tersebar di wilayah Toraja Utara, Tana Toraja Luwu, dan Kalimantan. Dengan sebanyak 7.800 anak telah merasakan pelayanan holistik dari Compassion.

"Melalui PPA ini, setiap anak diberi perhatian sangat maksimal, melalui layanan bantuan pendidikan, kecukupan gizi, termasuk bagi ibu hamil,  serta pengembangan minta dan bakat anak - anak. Pelayanan PPA di setiap tempat tidak hanya pada anak anggota jemaat Gereja Toraja saja tapi juga anak dari denominasi lain," jelas Mega.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan semakin banyak jemaat - jemaat Gereja Toraja yang akan memperoleh pelayanan dan pendampingan dari Compassion. (Cherly)

  • Bagikan