MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah Komisariat dan Rayon yang tergabung dalam aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia melakukan unjuk rasa di depan kampus UMI dan long march ke kantor Gubernur SUL-SEL.
Terlihat spanduk putih bertuliskan "DEMOKRASI MATI DI NEGERI TIRANI" dibentangkan oleh massa aksi dari PMII Cabang Kota Makassar mengarah ke jalan Urip Sumoharjo Makassar
Ridwan sebagai pimpinan aksi menyampaikan tuntutan menggunakan pengeras suara megaphone.
"Aksi kami ini adalah memperingati May Day atau hari buruh internasional dan hari pendidikan nasional di kota makassar dengan tuntutan hentikan perampasan ruang hidup yang ada di kota makassar, cabut uu cipta kerja, wujudkan pendidikan gratis, batasi pekerja asing masuk indonesia."Tegasnya.
Lanjut Ridwan, "hentikan kriminalisasi terhadap massa aksi yang kerap di lakukan oleh aparat keamanan sendiri".
Ratusan massa aksi dari PMII Kota Makassar yang menggunakan atribut PMII dan ditandai dengan pita berwarnah kuning terpatu juga menahan mobil kontainer untuk dijadikan panggung orasi.
Ramli Ardiansyah selaku ketua kaderisasi PMII Cabang Kota Makassar juga menyampaikan bahwa massa PMII yang berjalan dari Fakultas Ekonomi UMI hingga depan kampus UMI dan kantor Gubernur Sul-Sel adalah bukti keseriusan massa aksi
Beberapa orator dari PMII juga menyampaikan bahwa penyatuan ini kami upayakan karena merupakan momentum kita yang hanya setahun sekali memperingatinya, maka segala hal problematika terkait daripada buruh dan pendidikan di Indonesia harus dituntas segera mungkin pihak yang berwewenang. Dan juga melihat bahwa kota Makassar adalah kota demonstran, maka sudah tepatnya kota makassar dijadikan lahan untuk menyampaikan suara kebenaran.
Beberapa saat unjuk rasa berlangsung, terlihat pihak kepolisian yang berjaga-jaga di lokasi bersitegang massa sebab adanya upaya pembakaran ban bekas dari pihak massa aksi yang dinilai mengganggu pengendara lain
Jenderal lapangan PMII Cabang Kota Makassar menyampaikan bahwa insiden itu adalah miskomunikasi dan saat itu juga dapat di lerai oleh jenderal lapangan beserta beberapa massa aksi lainnya.
Menghampiri jam 18:00 wita, Ridwan yang didampingi oleh Alif membacakan pernyataan sikapnya untuk mengakhiri unjuk rasanya.
"Tanggal 02 Mei adalah hari pendidikan, kami secara sikap PMII akan kembali melakukan unjuk rasa dengan massa yang lebih banyak lagi dari hari ini". Tutupnya