Keberadaan organisasi perempuan di kota makassar dapat menjadi mitra bagi intitusi layanan kesehatan primer dan dapat menjadi solusi terhadap permalahan yang bekaitan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
Selama ini upaya pemberdayaan terfokus pada kader kesehatan dan atau kader posyandu yang berperan pada semua program. Kader dibebankan dengan tugas yang banyak, tentunya akan berdampak pada kemampuan kader sehingga tidak optimal dalam pemberian layanan kesehatan kepada sasaran.
Keberadaan organisasi perempuan dapat dioptimalkan menjadi kader pendamping dalam upaya mencegah dan penurunan AKI/AKB melalui kegiatan pendampingan selama kehamilan. Implementasi pelibatan organisasai masyarakat perempuan melalui model pendampingan pada ibu hamil belum pernah dilakukan sebagai upaya mencegah dan menurunkan angka kematian ibu dan anak di Kota Makassar.
Pemberdayaan organisasi perempuan sebagai pendamping ibu hamil merupakan upaya pemanfaatan asset orgnaisasi dan sumber daya manusia yang ada di masyarakat.
Pemberdayaan organisasi perempuan sebagai pendamping merupakan sebuah proses sekaligus tujuan pemberdayaan organiasi perempuan yang diharapkan mampu mewujudkan organisasi yang mandiri, mampu menggali dan memanfaatkan potensi – potensi yang ada dalam mewujudkan organisasi yang sehat dan produktif sehingga dapat berkontribusi terhadap penurunan kematian ibu dan bayi.