Meskipun demikian, Meisy menekankan bahwa pernikahan dini dengan dispensasi sudah mengalami penurunan yang signifikan. "Kami terus menggenjot sosialisasi dan bekerja sama dengan pemerintah setempat terkait pencegahan pernikahan dini," tuturnya.
Faktor budaya lokal juga menjadi pemicu tingginya dispensasi pernikahan dini di Sulsel. "Kadang mereka dinikahkan karena ditemukan bersama, dengan alasan menghindari zina," ungkapnya.
Namun, hal ini telah ditangani dengan penekanan kepada orang tua untuk memberikan pendidikan informal yang masif kepada anak-anak.
Meisy juga mengakui adanya beberapa kasus dispensasi pernikahan dini karena alasan kehamilan di luar nikah. "Sekarang dispensasi pernikahan dini ditolak, kecuali mereka sudah hamil di luar nikah," jelasnya.
Rata-rata anak yang terlibat dalam pernikahan dini tidak dapat melanjutkan pendidikan formal, sehingga peluang untuk bekerja di bidang formal sangat sedikit.
"Anak yang terlibat dalam pernikahan dini harus bekerja untuk menghidupi keluarganya, sementara keterampilannya belum memadai," papar Meisy, yang menambahkan bahwa hal ini berpotensi menambah kemiskinan ekstrem.