PAREPARE, RAKYATSULSEL - Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, meluncurkan inovasi Sijeppu Berre (Sijeber).
Lurah Watang Bacukiki, Nur Muhlisa mengemukakan, inovasi Sijeber yang diinisiasi sejak tahun 2017, adalah wujud kepedulian sesama warga. Inovasi yang melibatkan warga tersebut, secara khusus memberi perhatian terhadap penanganan dan pencegahan stunting.
Inovasi Sijaber, kata Nur Muhlisa, diwujudkan melalui program pengumpulan segenggam beras oleh warga, yang ditampung pada wadah, yang nantinya akan diolah, khususunya untuk memenuhi kebutuhan bayi di bawah lima tahun (balita)
Nur Muhlisa menjabarkan, Sijaber pada awalnya menyasar masyarakat kurang mampu. Namun kemudian sasarannya diperluas untuk pencegahan dan penanganan stunting, menyusul hal tersebut menjadi isu Nasional.
"Tiap warga, menyisihkan segenggam beras pada wadah, setiap akan menanak nasi. Beras yang terkumpul nantinya, akan diolah oleh kader PKK menjadi makanan tambahan bagi balita. Sasaran utama, balita stunting. Dan gerakan ini, merupakan gerakan warga yang dilakukan secara swadaya," Nur Muhlisa memaparkan.
Inivasi Sijaber, juga melibatkan pemetintah kelurahan serta para ketua RW dan ketua RT dalam wilayah Watang Bacukiki.
Sebagai langkah awal, tambah Nur Muhlisa, saat ini inovasi Sijaber diterapkan pada RW 05 dan RW 07, sebagai percontohan.
Sementara Camat Bacukiki, Saharuddin mengatakan, mengapresiasi inovasi yang melibatkan masyarakat Watang Bacukiki tersebut.
"Inovasi ini, juga sebagai upaya pengentasan kemiskinan di wilayah Bacukiki pada umumnya, sekaligus penanganan stanting," tandasnya.
(*)