Dinas PKH Sulsel Ikuti TOT, Sistem Aplikasi Logistik

  • Bagikan
Koordinator Pencegahan Pemberantasan Penyakit Hewan Direktorat Kesehatan Hewan, drh Wicaksono bersama Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking pada TOT Aplikasi Vaksinasi di Novotel Makassar, Selasa (28/52024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL-  Dinas Peternakan dan  Kesehatan Hewan (PKH)  Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama dengan sepuluh Kabupaten dan Kota di Sulsel mengikuti Training of trainer (TOT) sistem aplikasi logistik dan informasi untuk mengelola logistik Provinsi Sulsel program Australia-Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) di Hotel Novotel -Makassar, Selasa ( 28/5/2024).

Koordinator Pencegahan Pemberantasan Penyakit Hewan Direktorat Kesehatan Hewan, drh Wicaksono menyampaikan TOT tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan logistik terkait dengan kesehatan hewan di Sulsel.

Ia mengatakan, permasalah yang kerap terjadi pada wilayah pertanian ialah proses vaksinasi. Acapkali kebutuhan vaksinasi pada masing-masing wilayah kadang timpang atau masih banyak yang perlu untuk segera digunakan.

“Jadi pemantauan ini bisa dilakukan, seperti di kota ini banyak vaksin A dan bisa disalurkan ke kota lain sebab kebutuhan vaksinnya sudah mendesak atau kebutuhan vaksin tersebut masih kurang dan perlu lagi dilakukan suplai dari pemerintah pusat. apalagi usia vaksin sendiri itu dibatasi rentan kadaluarsa, sehingga itu juga akan rusak jika tidak segera digunakan, ” jelasnya.

Ia menuturkan, hal tentunya hal tersebut tidak;ah bertentangan dengan peraturan, sebab efisiensi penggunaan aset negara akan tercapai didalamnya.

“Tidak bertolak belakang dengan peraturan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas  PKH  Sulsel, Nurlina Saking menyampaikan TOT tersebut disambut baik oleh pihaknya, sebab sesuai dengan program Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh untuk segera memasifkan digitalisasi dalam pelayanan publik.

“Dengan adanya aplikasi ini akan lebih mempermudah dalam pemantauan dan distribusi vaksin. Apalagi Pj Gubernur Sulsel, saat ini tengah mendorong digitalisasi pelayanan publik termasuk dengan aplikasi ini,” ujarnya.

Ia menuturkan, pemantauan pun dapat dilakukan secara setiap saat, terutama dalam kondisi mendesak untuk kebutuhan vaksin di masing-masing daerah. Datanya  langsung di input oleh  petugas yang  bertugas melakukan vaksinasi di lapangan.

Ia menuturkan, beberapa vaksin yang sudah dialokasikan pada masing-masing daerah juga acapkali tidak urgen lagi dilakukan. Sehingga bisa didistribusikan pada wilayah lain agar anggaran negara tidak terbuang percuma.

“Dan kebutuhan vaksin pada setiap daerah juga kita dapat pantau langsung sehingga kita lebih efektif dalam penggunaan vaksin,” pungkasnya. (Abu/B)

  • Bagikan