Kementan Ungkap Tiga Kunci Sukses Pengembangan Usaha Pertanian di Milenial Agriculture Forum

  • Bagikan
Kementerian Pertanian (Kementan) Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) rutin melaksanakan kegiatan Milenial Agriculture Forum (MAF) tani akur di berbagai daerah, Kamis (30/5/2024).

GOWA, RAKYATSULSEL - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) secara rutin mengadakan Milenial Agriculture Forum (MAF) Tani Akur di berbagai daerah. Pada Kamis (30/5/2024), acara ini kembali digelar, kali ini di BPP Kindang, Kabupaten Bulukumba.

MAF, yang biasanya diadakan setiap Rabu, menjadi ajang bagi petani, penyuluh, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berkumpul, berdiskusi, dan mendapatkan pembaruan berita pertanian. Forum ini berfokus pada berbagai permasalahan di lapangan dan berbagi solusi. Setiap daerah bergantian menjadi tuan rumah, khususnya lokasi penerima manfaat program Youth Entrepreneurship and Support Services (YESS).

Pada sesi kali ini, tema yang diangkat adalah "Dukungan Lembaga Keuangan dalam Ekosistem Pertanian Program YESS". Tema ini menarik perhatian para petani muda karena pengembangan usaha pertanian sangat bergantung pada modal yang dimiliki.

Untuk mendukung akses permodalan, Kementan melalui BPPSDMP telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah dan skema Hibah Kompetitif program YESS.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman juga telah menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan usaha petani muda di sektor pertanian dengan memberikan akses permodalan yang mudah.

“Kemudahan akses permodalan adalah hal penting dalam pengembangan pertanian, dan ini menjadi komitmen kami untuk mengembangkan pengusaha muda di sektor pertanian di Indonesia,” ujar Amran Sulaiman.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, menekankan pentingnya akses permodalan bagi petani muda yang ingin mengembangkan bisnis pertaniannya.

"Permodalan adalah faktor penting dalam kegiatan usaha para petani milenial. Untuk itu, akses permodalan, khususnya KUR, harus terus diupayakan,” jelas Dedi.

  • Bagikan