MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar telah memetakan wilayah-wilayah yang rawan terdampak kekeringan di musim kemarau mendatang.
Pemetaan tersebut di empat kecamatan yang terdampak kekeringan.Yakni Kecamatan Tallo, Ujung Tanah, Biringkanaya dan Tamalanrea.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin mengatakan informasi yang diterimanya dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, memperkirakan musim kemarau tahun ini berada di atas normal.
Maka dari itu, kata Hendra, pihaknya diminta untuk melakukan persiapan antisipasi di bulan Juli dan Agustus karena diperkirakan menjadi puncak kekeringan.
"Kita di minta persiapan di Juli dan Agustus ini, kemungkinan akan terjadi puncak kekeringan. Ada kemungkinan melebar ke September. Jadi kita sudah lakukan upaya upaya mitigasi," terang Hendra, Rabu (26/6).
Oleh karena itu, Hendra menyebut pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi menghadapi kekeringan di Kota Makassar.
Langkah antisipasi yang disiapkan, kata Hendra, mengacu pada pengalaman kekeringan tahun lalu yang melanda Kota Makassar.
Dengan menyiagakan sebanyak 142 personil untuk penanganan antisipasi kekeringan di Kota Makassar.
"Kita sudah punya pengalaman tahun lalu dan menajdi pengalaman perdana. Pengalaman itulah yang kami coba untuk kita gunakan sebagai referensi untuk penanganan kekeringan di tahun ini, jika terjadi," tutup Hendra.
Sebelumnya, Prakirawan BBMKG Wilayah IV Makassar, Muhammad Sultan Djakaria mengatakan berdasarkan prakiraan Kota Makassar telah memasuki musim kemarau.
Di mana, suhu panas yang dirasakan akhir-akhir ini merupakan hal yang wajar terjadi dikarenakan sedikitnya tutupan awan. (Shasa/B)