BANTAENG, RAKYATSULSEL - Sekretaris PDM Muhammadiyah Kabupaten Bantaeng, Hasanuddin Arasy menyebut dinamika politik di Kabupaten Bantaeng semakin intens belakangan ini. Terkait dengan sikap politik, Hasanuddin mengaku jika kader Muhammadiyah sudah paham dengan kondisi seperti di Bantaeng ini.
Dia menyebut, bahwa kader Muhammadiyah tidak perlu dipertanyakan, apalagi ada kader yang juga sesama perserikatan ikut dalam pesta demokrasi ini. "Intinya, dalam organisasi kami saling mendukung sesama kader," kata dia.
Jika dalam kondisi tertentu, di mana kader tersebut sudah tidak bisa sama sekali memberikan dukungan, maka dia berharap kader itu bisa mendoakan sesame kader. "Jika tidak bisa mendukung, minimal mendoakan kader yang sedang berjuang," ujar Hasanuddin.
Sebelumnya, salah satu tokoh masyarakat, Ahmad Ishak, memberikan dukungannya kepada Kanita Kahfi. Dia mengaku, bahwa karakter dan kepribadian seorang pemimpin dapat dilihat dari hal-hal kecil, seperti keramahan dan perhatian terhadap warga. Hal ini, kata dia, ada pada sosok Kanita yang akrab disapa Acce.
"Jika seorang pemimpin ramah, saya yakin dia akan merangkul seluruh warganya tanpa terkecuali," ujar Ishak.
Selain keramahan, Ahmad Ishak juga menekankan pentingnya latar belakang keluarga dalam menilai seorang calon pemimpin. Acce, atau Nurkanita Kahfi, memiliki warisan keluarga yang kuat dan berpengaruh. Dia adalah cucu dari KH Djamaluddin Amin, seorang tokoh Muhammadiyah yang berpengaruh di Indonesia. Warisan keluarga ini menambah keyakinan Ahmad Ishak terhadap kapasitas dan integritas Acce.
"Ananda Acce ini tidak diragukan lagi, dia adalah cucu dari Gurutta KH Djamaluddin Amin, seorang tokoh Muhammadiyah yang sangat berpengaruh," kata Ahmad Ishak, yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris PAN Bantaeng pada tahun 2008. (Jet)