Meskipun merasa ragu, Zulkifli tetap memberikan uang tersebut karena temannya yang mengenalkan calo itu menjamin keamanan transaksi dan bahwa uangnya akan dikembalikan jika adiknya tidak diterima.
"Minggu lalu, saya tanya lagi kenapa adikku belum diterima. Dia minta lagi Rp 500 ribu," bebernya.
Saat menanyakan lebih lanjut, Zulkifli mengatakan diarahkan untuk menghubungi seseorang bernama Yusril yang mengaku sebagai guru di SMA tersebut.
"Namun, setelah mengkonfirmasi dengan temannya yang bekerja sebagai guru di sekolah tersebut, nama Yusril ternyata tidak ada," ungkapnya.
"Saya merasa curiga karena terus diminta uang. Saya akhirnya meminta uang saya dikembalikan, tapi dia hanya menyuruh saya menunggu kabarnya," tambahnya.
Setelah berkonsultasi dengan temannya yang pernah bertemu dengan terduga pelaku tersebut, ternyata foto yang diberikan berbeda. Istri terlapor memastikan bahwa perjanjian tersebut hanya dilakukan melalui WhatsApp.
"Saya berharap adikku bisa sekolah dan pelaku penipuan ini bisa diamankan oleh polisi. Semoga ini bisa viral dan pelaku segera diusut," jelasnya.
Adik Zulkifli saat ini belum bisa melanjutkan sekolah, meskipun pihak yang menipu selalu menjanjikan bahwa adiknya pasti akan diterima dengan tingkat kepastian 99,9 persen.
"Saya percayakan juga," tutupnya.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya semetara melakukan penyelidikan atas kasus ini.
"Terkait laporan tersebut sementara dalam proses, kita akan panggil yang terkait untuk dimintai keterangan dan juga mengumpulkan bukti bukti. Kita masih proses penyelidikan," ujarnya singkat. (Isak/B)