MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Penanganan Stunting menjadi salah satu program yang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel).Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sulsel siapkan program pembagian telur sebagai salah satu intervensinya.
Kepala Disnakeswan Sulsel Nurlina Saking mengatakan, saat ini pihaknya sedang mematangkan regulasi untuk pelaksanaan program tersebut.
Kata dia, itu akan dilakukan di tiga kabupaten yaitu, Kabupaten Bone dengan target sasaran 735 orang, untuk anak usia dibawah dua tahun (Baduta) sebanyak 575 orang, dan Ibu Hamil sebanyak 160 orang.
Lalu, Kabupaten Bulukumba dengan target sasaran 1.635 orang, untuk anak usia dibawah dua tahun (Baduta) sebanyak 1.287 orang, dan Ibu Hamil sebanyak 348 orang.
Kemudian, Kabupaten Sinjai dengan target sasaran 923 orang, untuk anak usia dibawah dua tahun (Baduta) sebanyak 616 orang, dan Ibu Hamil sebanyak 307 orang.
Ia menjelaskan, pembagian telur itu akan rencananya akan dilakukan selama dengan persamaan waktu konsumsi selama tiga bulan, dengan perkiraan kebutuhan sebanyak 369.720 butir telur. Dengan Asumsi satu telur per hari untuk Baduta dan untuk Ibu Hamil dua butir per hari.
“Telurnya itu masih dalam proses pengadaan, karena harus melalui regulasi,” tuturnya kepada Rakyat Sulsel baru-baru ini.
Ia mengatakan, pihaknya saat ini betul-betul merencanakan akan melakukan pemberian batuan telur ayam untuk dikonsumsi itu sampai di lokasi penerimanya.
“Kalau perlu kita lakukan pengantaran sampai depan pintu penerima,” ungkapnya.
Hal itu merujuk pada kegiatan yang sebelumnya juga sudah dilakukan oleh pihaknya di Kabupaten Maros pada Awal tahun 2024 ini.
Kata dia, kegiatan di Kabupaten Maros itu targetnya sebanyak 100 orang penerima yang bersumber dari bantuan CSR perusahaan, dan memiliki dampak yang terbilang baik dengan kenaikan bobot badan penerimanya untuk usia anak 0,4 sampai 0,6 kg.
Kata dia, Disnakeswan Sulsel dibekali APBD 2024 sekira Rp1,6 miliar untuk penanganan Stunting.
“Nah anggaran penanganan stunting itu Rp 1,6 miliar itu termasuk untuk program telur itu,” ungkapnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Senin (29/7). (Abu/B)