MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pembangunan dan pengembangan ekonomi suatu wilayah bisa ditempuh melalui potensi daerah ke para investor. Baik penanam modal dalam negeri maupun penanaman modal asing.
Sebab, peningkatan ekonomi itu akan dirasakan langsung oleh masyarakat. Jika aktivitas pada suatu wilayah juga meningkat, terutama dalam hal produktivitas.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulsel, Muhammad Arafah mengatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memasifkan investasi di 24 kabupaten dan kota di Sulsel.
Kata dia, pemanfaatan dan promosi potensi masing-masing daerah juga harus selalu ditawarkan kepada para investor baik penanam modal dalam negeri pun untuk penanam modal asing.
“Jadi kita akan berkoordinasi antara pemerintah daerah untuk menggenjot investasi dan mencari tahu apa saja yang menjadi kendalanya,” tuturnya baru-baru ini.
Sebab kata dia, Pemprov Sulsel sangat terbuka kepada para investor yang ingin menanamkan modal di Sulsel diberbagai lini untuk meningkatkan perekomomian Sulsel.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jeneponto, Junaedi B mengatakan sebagai pemerintah daerah yang terbilang paham dengan potensi investasi pada kabupaten yang dipimpinnya itu, keterbukaan dan kemudahan investasi selalu menjadi garansinya.
Kata dia, Kabupaten Jeneponto saat ini memiliki lahan dan kawasan industri yang masih terbilang luas, tentu saja dapat dimanfaatkan oleh siapa saya yang ingin menanam modal.
“Kami sangat membuka peluang investasi di jeneponto dan kami memiliki kawasan industri di punagaya kurang lebih 1500 hektar kami siapkan. Disana sudah ada industri besar seperti PLTU Bosowa dan PLTU Punagaya yang notabene milik pln sendiri,” bebernya saat diwawancara Rakyat Sulsel.
Bahkan kata dia, selain lahan yang tersedia itu, potensi angin yang bisa menjadi sumber dasar pengolahan energi terbarukan.
“Untuk energi baru terbarukan atau konsep green energi di indonesia pada umumnya, jeneponto paling siap,” ungkapnya.
Bahkan kata dia, pemerintah Kabupaten Jeneponto juga siap bermitra dengan pihak kementerian dalam penyediaan lahan pembangunan sarana dan prasarana untuk wadah pelatihan untuk ditempatkan di sana.
“kami pemda terbuka kepada siapa saja yang ingin berinvestasi di jeneponto, baik dari jajaran kementerian yang ingin berkolaborasi membangun sarpras,” imbuhnya.
Untuk Informasi, Realisasi investasi Kabupaten Jeneponto pada semester I tahun 2024 ini sebesar Rp 24,5 miliar lebih atau sekitar 36 persen dari target tahun ini yaitu sebesar Rp 61 miliar lebih. (Abu/B)