MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Luwu Timur (Lutim) hampir dipastikan akan diikuti tiga pasangan calon pada November nanti.
Mereka adalah petahana Budiman - Andi Akbar Leluasa, Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler atau Ibas-Puspa dan Isrullah - Usman Sadik.
Berdasarkan survei terbaru survei Persepsi Syndicate, yang dilakukan periode 1-7 Agustus 2024, menunjukkan pasangan Ibas - Puspa menempati urutan teratas, mengalahkan petahana Budiman - Akbar, lalu di posisi terbuncit ada paslon Isrullah - Usman.
Pada simulasi 3 paslon, pasangan Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler memperoleh angka elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan pasangan calon lainnya, dengan persentase 45,4%, sedangkan dari sisi kemantapan pilihan terbilang cukup tinggi dengan angka 42,8%.
Sementara elektabilitas petahana Budiman-Andi Akbar Leluasa di angka 33,2%, dengan kemantapan pilihan 27,4%.
"Kemudian elektabilitas pasangan Isrullah-Usman Sadik berada di posisi paling buncit, yakni 8,7% dengan kemantapan pilihan 5,6%," jelas Direktur Utama Persepsi Syndicate, Mudatsir Rasid.
Sedangkan, lanjut dia, responden yang tidak menjawab sebesar 2,5%, dan yang belum punya pilihan atau swing voters masih di angka 10,2%. Sedangkan yang masih ragu akan pilihannya masih ada 21,7%.
Mudatsir menjelaskan, tingginya elektabilitas Ibas-Puspa banyak dipengaruhi oleh penyatuan elektoral mantan bupati Lutim, alm Thorig Husler dan Ibas, setelah memutuskan menggandeng istri alm Husler, Puspawati sebagai calon wakilnya.
"Dari sisi kemantapan pilihan Ibas-Puspa terbilang cukup tinggi dengan angka 42,8%. Itu artinya, loyalitas pemilihnya sulit beralih pilihan ke calon lain," tegasnya.
Dalam periode pemerintahan Budiman, yang menggantikan alm Thorig Husler, diterpa banyak isu yang mengecewakan pihak Husler.
"Temuan survei menunjukkan 60,2% pemilih Husler di Pilkada lalu, beralih ke paslon Ibas-Puspa," terang dia.
Kemudian dari sisi indikator yang memengaruhi pilihan, responden masih senang dengan kesan pemimpin yang merakyat, dengan persentase di angka 60,7%.
"Selama ini Ibas dikenal selalu turun menyapa masyarakat. Ini berbeda dengan petahana Budiman, yang dikenal jarang menyapa langsung masyarakat kalangan bawah," terangnya. (Fahrul/B)