MAKASSSAR, RAKYATSULSEL - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh melakukan pemantauan di Pasar Pannampu, Kota Makassar, Minggu (22/9).
Ketersediaan pangan tentu harus menjadi perhatian, apalagi saat ini sedang dalam momentum Maulid Nabi, pola konsumsi diprediksi meningkat.
Kata dia, ketersediaan pangan di Sulsel masih terbilang aman meski dalam suasana Maulid Nabi, terutama untuk komoditas telur.
“Itu telur naik sedikit, kemudian minyak juga naik tapi ini kan masih dalam suasana maulid nabi,” ungkap Prof Zudan, Minggu (22/9).
Ia menuturkan, untuk komoditas beras ketersediaan masih terpantau stabil pun beberapa komoditas hortikultura.
“Seperti beras stabil kemudian komoditas yang turun harganya itu cabe, kemudian tomat itu turun,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, secara keseluruhan komoditas pangan di Sulsel saat ini terpantau aman.
“Insya Allah semuanya tersedia,” paparnya.
Sementara itu, Sub Koordinator Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Main Sese Inda Laila membeberkan harga tingkat konsumen di wilayah Makassar, Maros Sungguminasa-Gowa, Takalar dan Pangkep (Mamminasata’pa) untuk komoditas Cabai.
Berdasarkan data, sambung dia, cabai merah keriting per 18 September di Kota Makassar Rp25 ribu per kilo, Gowa Rp20 ribu per kilo, Takalar Rp30 ribu perkilo, Maros Rp20 ribu per kilo dan Pangkep Rp25 ribu per kilo.
Sedangkan per tanggal 22 September 2024 di Kota Makassar Rp20 ribu per kilo, Gowa Rp22.500, Takalar Rp30 ribu, Maros Rp20 ribu, dan Pankep Rp25 ribu.
“Di Makassar cabai merah keriting turun Rp5 ribu,” ungkapnya.
Selanjutnya, cabai rawit merah per 18 September 2024 di Makassar Rp25 ribu per kilo, Gowa Rp20 ribu per kilo, Takalar Rp25 ribu per kilo, Maros Rp20ribu per kilo, dan Pangkep Rp25 ribu per kilo.
Pada Tanggal 22 September 2024 di Makassar Rp 20 per kilo, Gowa Rp 22.700 per kilo, Takalar, Rp 25 ribu per kilo, Maros Rp 20 ribu, dan Pangkep 25 ribu per kilo.
“Di Makassar juga cabai rawit turun Rp 5 ribu,” imbuhnya.
Terpisah, salah seorang pedagang telur, Silva mengatakan, harga telur sejak dua pekan terakhir terus terjadi peningkatan.
Ia menuturkan, peningkatan harga itu berjenjang, mulai dari harga Rp 44 ribu satu rak, naik menjadi Rp 51 ribu per rak.
“Ink sudan dua minggu naik terus, mulai dari Rp 44 ribu, naik jadi Rp 46 ribu, dan seperti sekarang Rp 51 ribu satu rak,” bebernya. (Abu/B)