MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Selangkah lagi buah hasil kerja keras itu akan dipetiknya. Lukman B Kady akan dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 2024-2029, pada Selasa 24 September 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan resmi menetapkan 85 caleg terpilih DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari total 11 Dapil.
Lukman B Kady yang bertarung di Dapil Sulsel 3 meliputi Kabupaten Gowa dan Takalar lewat Partai Golkar meraup sebanyak 27.845 suara pribadi. Lukman sukses menduduki kursi keempat dari sembilan kursi yang ada.
Dengan hasil perolehan suara tersebut, Lukman berhak duduk di DPRD Sulsel mengalahkan pesaing ketatnya, Fahruddin Rangga yang merupakan petahana dua periode.
Politisi Golkar ini telah beberapa kali merasakan kegagalan dan jatuh ke lubang dalam. Mental juang yang kuat membuatnya bertahan dan terus mencoba menggapai impian. Kini mimpi itu berhasil ia wujudkan Tuhan yang Maha Kuasa mengabulkan doa-doanya.
Lukman di era kepemimpinan Taufan Pawe didapuk sebagai Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan. Ia juga menjadi ‘jenderal’ lapangan mengakomodir ribuan tim menatap Pemilu 2024 lewat Sahabat HBK-LBK.
Pria kelahiran 30 Desember 1969 ini sejatinya bukan orang baru di politik, khususnya di Sulsel. Ia telah malang melintang dimulai dari organisasi sekolah, ormas, hingga partai politik.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi titik awal Lukman menempa diri menjadi seorang pemimpin.
Seiring berjalannya waktu, Lukman mulai mencoba peruntungan dengan terjun ke partai politik melalui Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Kala itu usianya masih 20 tahun. Sejak saat itu dirinya semakin ditempa dengan peliknya dunia politik.
Puluhan tahun berkecimpung di dunia politik hingga kegagalan dalam pemilihan legislatif tidak pernah menyurutkan semangatnya.
“Kenapa saya suka berpartai, karena hobi saya berinteraksi dengan orang banyak. Suka bergaul. Tidak suka sepi. Karena saya mencoba dari semua dunia organisasi, hanya partai politik ini tempatnya bergaul dan banyak karakter, banyak dinamika, banyak info dan pengalaman. Dan saya mendapat banyak ilmu di sekitar situ,” terang Lukman.
“Padahal saya sebenarnya bisa jadi pegawai negeri. Saya tidak mau. Memang suka berorganisasi. Saya tidak kapok-kapok,” tambahnya.