"Program ini berangkat dari tingginya tingkat ketergantungan warga desa untuk menggunakan gas komersil seperti LPG dan kurangnya pengetahuan mengenai energi bersih yang sangat melimpah di perdesaan ini, sehingga LAZ Hadji Kalla melakukan riset mendalam dan menemukan bahwa potensi energi hijau khususnya Bioenergy-Biogas yang menghasilkan Biofertilizer-Bio-slurry sangat besar khususnya di Wilayah Sulawesi Selatan yang di dominasi oleh sektor pertanian dan peternakan," jelasnya
“Semoga dengan adanya kunjungan ini bisa menegaskan komitmen KLH untuk terus mendorong inisiatif-inisiatif yang mendukung energi bersih dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan lingkungan dan teknologi sehingga bisa memanfaatkan dan mengambil peluang dari besarnya potensi desa yang dimiliki,” harapnya.
Direktur Kemitraan Lingkungan Hidup (KLH), Kumala Dewi menyampaikan apresiasinya, dimana program Kampung Hijau Energi ini adalah contoh nyata bagaimana edukasi dan teknologi dapat menyatu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami berharap program ini bisa direplikasi di wilayah lain, sehingga kita bisa bersama-sama memaksimalkan pengelolaan energi terbarukan dan lingkungan yang berkelanjutan, terlebih lagi dimasa depan, jika ada sinergi antara program EBT yang telah dijalankan oleh LAZ Hadji Kalla dan perhutanan sosial, bisa menciptakan kesejahteraan masyarakat berbasis sumber daya alam yang lestari,” tambahnya. (Hikmah/A)