MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Trisal Tahir, kandidat calon Walikota Palopo, terjerat dalam dugaan pemalsuan ijazah SMA. Tiga komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo turut terseret dalam kasus ini, yaitu Irwandi Djumadi, Abbas Djohan, dan Muhatzir Muh Hamid.
Dugaan tindak pidana Pemilu ini berdasarkan laporan dari Sulaiman Nus'an Hasli dengan nomor: 052/PP.01.02./K.SN.-23/10/2024 yang diterima pada 1 Oktober 2024.
Juru bicara pasangan calon Walikota Palopo Trisal Tahir-Akhmad Syarifuddin, Haidar Jidar, mengungkapkan bahwa masalah terkait ijazah nomor urut 4 tersebut sudah dibahas dalam sidang mediasi di kantor Bawaslu Palopo beberapa waktu lalu.
"Saya kira masalah ini sudah dimediasi di Bawaslu, dan saya rasa tidak ada masalah lagi," ujar Haidar.
Mantan Ketua KPU Kota Palopo itu juga menyatakan bahwa laporan tersebut merupakan hak pihak pelapor. Namun, hingga kini, pihaknya belum dimintai keterangan oleh kepolisian.
"Sebagai warga negara yang taat hukum, kami pasti akan bersikap proaktif jika dimintai keterangan. Namun, sampai saat ini belum ada panggilan," tambah Haidar.
Pilkada Palopo yang tinggal kurang dari dua bulan dipastikan akan mempengaruhi tim pemenangan yang diusung oleh partai Gerindra, Demokrat, dan PKB. Meski demikian, Haidar menegaskan bahwa masalah ini tidak akan mengganggu kinerja tim.
"Ini tidak akan menghalangi kami. Justru, ini menjadi semangat bagi kami untuk terus bekerja dan tidak terpengaruh dengan laporan-laporan yang ada," jelasnya.
Kuasa hukum Trisal Tahir, Farid Wajdi, juga menegaskan bahwa pihaknya taat terhadap proses hukum. Ia memastikan bahwa Trisal Tahir akan hadir jika dimintai keterangan.
"Kami patuh pada proses hukum, dan Pak Trisal pasti akan kooperatif jika dimintai keterangan," katanya.
Terkait dengan masalah ijazah, Farid menganggapnya sah, karena dalam proses mediasi di Bawaslu, pihaknya telah menghadirkan kepala sekolah Trisal yang mengonfirmasi bahwa Trisal adalah siswa mereka.
"Kami anggap ijazahnya sah, karena kepala sekolah yang kami hadirkan melalui Zoom mengatakan bahwa dia adalah siswa kami," pungkas Farid. (Fahrullah/B)