MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dugaan ijazah palsu milik Trisal Tahir, calon Wali Kota Palopo, telah ditangani aparat kepolisian. Badan Pengawas Pemilu melalui Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) meneruskan laporan perkara tersebut untuk pengusutan tindak pidana. Selain Trisal sebagai pemilik ijazah, tiga anggota KPU Palopo juga terseret dalam perkara itu. Ketiganya menyetujui Trisal maju sebagai kontestan sekaligus mencabut keputusan tidak memenuhi syarat (TMS) yang sebelumnya disematkan. Trisal merupakan calon kepala daerah dengan harta kekayaan yang sangat fantastis.
Dalam laporan harta kekayaan yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jumlah harta Trisal Tahir mencapai Rp 981 miliar. Laporan ini sebagai salah satu dokumen persyaratan yang diajukan saat mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah di Palopo.
Harta yang tajir melintir dari Trisal terdiri atas tanah dan bangunan senilai Rp. 144 miliar. Aset ini tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kabupaten Luwu, Kota Palopo, dan Kota Bogor.
Trisal juga punya alat transportasi dan mesin berupa mobil dan kapal. Nilai aset ini sebesar Rp 38 miliar lebih. Trisal juga punya uang kas dan setara kas mencapai Rp 25 miliar. Pengusaha ini punya surat berharga yang mencapai Rp 773 miliar, tanpa punya utang sama sekali.
Informasi yang dihimpun menyebutkan Trisal yang merupakan putra asli Palopo itu sukses menjadi pengusaha di Jakarta dan mancanegara. Dahulu, dia merantau di Jakarta kemudian ke Norwegia. Di beberapa negara Eropa, Trisal menekuni bisnis travel dan pelayaran. Kini, dai memimpin empat perusahaan perkapalan yang menjangkau jaringan internasional seperti di Siprus, Yunani, dan Filipina. Trisal juga dipercaya sebagai petinggi industri pelayaran yang berbasis di Namibia, Afrika Selatan. Jabatan itu diemban hingga kini menjelang Pilwali Palopo.
Pencalonan Trisal Tahir yang menggandeng Akhmad Syarifuddin alias Ome sebagai calon wakil wali kota, menjadi perhatian karena yang bersangkutan diduga menggunakan ijazah palsu untuk mendaftar. Trisal belum memberi tanggapan mengenai perkara tersebut. Yang bersangkutan tidak merespons saat dikonfirmasi.
Namun, juru bicara Trisal-Ome, Haedar Djidar menanggapi santai proses hukum yang sedang dihadapi jagoannya tersebut. Haedar menyebut pihaknya selalu kooperatif memenuhi setiap panggilan konfirmasi atau pemeriksaan yang dilakukan tim Gakkumdu Palopo.
"Kalau dipanggil tentu sebagai warga negara yang baik dan taat hukum tentu harus melayani (hadir), lebih proaktif," kata mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Palopo tersebut, Senin (7/10/2024).
Haedar mengaku hingga saat ini Trisal Tahir belum mengambil upaya hukum lain atas tudingan penggunaan ijazah palsu tersebut. Terlebih, kata dia, dalam sidang di Bawaslu Palopo sudah teruji bahwa hal yang apa dituduhkan terhadap Trisal tidak benar.
"Sebenarnya itu sudah teruji lewat sidang musyawarah di Bawaslu dan saya kira itu sudah cukup. Mengenai upaya-upaya yang lain nanti kami lihat seperti apa perkembangan ke depan," imbuh dia.
Haedar juga mengklaim, meskipun Trisal Tahir sedang dirundung isu kasus hukum atas dugaan penggunaan ijazah palsu, namun hal itu sama sekali tidak mengganggu kerja-kerja tim pemenangan Trisal-Ome di lapangan.
"Tidak sama sekali berpengaruh (saat kampanye). Kami tetap konsentrasi pada strategi-strategi di lapangan untuk kemenangan. Kami tidak terpengaruh terkait kasus yang ada," imbuh dia.
Justru, sambung Haedar, dengan adanya kasus ini tim pemenangan Trisal-Ome lebih giat lagi turun ke lapangan bertemu masyarakat. Menurut dia, laporan kasus dugaan tindak pidana pemilu terhadap Trisal itu bukan penghalang dalam melanjutkan kerja-kerja politik menjelang pemilihan kepala daerah, 27 November nanti.
"Kami justru malah lebih giat turun ke lapangan karena kami anggap tidak ada hal yang perlu menghalangi. Kalau ada orang mau lapor terkait ijazah Trisal itu lain soal. Kami di tim pemenangan harus kerja terus, tidak ada pengaruhnya (kasus ijazah itu)," ujar Haedar.
Sekedar diketahui, laporan dugaan ijazah palsu Trisal Tahir ini turut menyeret tiga Komisioner KPU Palopo. Ketiga Komisioner KPU yang ikut dilaporkan dalam kasus ini yakni Irwandi Djumadi, Abbas Djohan dan Muhatzir Muh Hamid. Mereka dilaporkan oleh Sulaiman Nus'an Hasli dengan nomor laporan : 052/PP.01.02./K.SN.-23/10/2024 per tanggal 1 Oktober 2024 atas kasus dugaan tindak pidana Pemilu. Temuan Bawaslu Kota Palopo dalam hal ini Gakkumdu, ijazah Trisal Tahir diduga palsu karena tidak terdaftar di Dinas Pendidikan Provinsi Khusus DKI Jakarta.
Kampanye DIA dan Andalan Hati
Sementara itu, dua calon Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan Pomanto dan Andi Sudirman Sulaiman menemui masyarakat di wilayah Enrekang) dan di Toraja. Danny Pomanto mengawali kunjungan di Toraja Utara dengan bersilaturahmi dengan ketua dan pengurus Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja. Danny mengaku sangat terhormat dengan sambutan yang luar biasa dari pengurus BPS Gereja Toraja.
"Kami merasa sangat terhormat diterima dengan baik disini. Biasanya kalau ke toraja disini seperti rumah sendiri," ujar Danny.
"Dan pada saat ke Toraja saya punya obsesi bagaimana Toraja bisa lebih maju lagi ke depan.Satu kuncinya jika kami memenangkan Pilkada nanti," sambung dia.
Danny menambahkan, gereja Toraja bisa mengurusi semua, termasuk kaum perempuan dan anak. Dai berharap warga Toraja bisa memilih pemimpin yang bisa merangkul semua kalangan.
"Saya punya visi baik untuk semua. Jadi cocok dengan struktur gereja Toraja. Kedatangan kami tentunya ingin mendekatkan diri dengan masyarakat toraja. Saya sudah kunjungan ke selatan dan pak Azhar sudah selesaikan di Ajatappareng, lalu saat ini di Enrekang, Toraja, dan Luwu," ujar Danny.
Danny menyampaikan bahwa pilkada bukan hanya bagi-bagi-bagi uang, tapi merupakan momentum untuk mengubah nasib.
"memilih pemimpin itu adalah hak bagi warga negara untuk menentukan arah yang lebih baik," kata Danny.
Ketua Umum BPS Gereja Toraja Pendeta, Alfred Anggui mengatakan kedatangan Danny Pomanto di Tana Toraja dan Toraja Utara ini merupakan hal yang sangat menggembirakan.
"Pada kesempatan ini kami memberi kesempatan menyampaikan apa yang akan menjadi visi misi ke depan maju di Pilgub Sulsel. Danny dikenal sebagai walikota yang luar biasa, inovatif, dan cerdas," ucap Alfred.
Juru bicara Danny-Azhar, Asri Tadda mengatakan, pasangan itu telah mengunjungi 80 titik kampanye dalam sepekan terakhir.
"Rinciannya, Danny 46 titik sedangkan Azhar 34 titik," kata Asri.
Danny telah melakukan kampanye di Gowa, Takalar, Maros, dan Pangkep. Sedangkan Azhar di Pinrang, Enrekang, Sidrap, dan Parepare. Pasangan berakronim DIA ini mengawali secara simbolis kampanye Pilgub pada Jumat, 27 September 2024 lalu. Danny memulainya di Sanrobone Takalar, sedangkan Azhar mengawalinya di tanah kelahirannya di Pinrang.
Asri mengatakan, jumlah titik yang telah dikunjungi oleh Cagub dan Cawagub usungan PDIP, PKB dan PPP itu, merupakan gambaran ikhtiar sungguh-sungguh dari keduanya untuk memenangkan hati rakyat Sulsel.
"Danny-Azhar menyadari bahwa rakyat harus diberitahu dengan jelas bahwa Sulsel ini perlu diselamatkan. Nasib mereka dipertaruhkan pada momen Pilkada nanti, apakah akan lebih baik atau malah tambah buruk. Nah, DiA datang dengan visi perubahan dan perbaikan nasib rakyat," ujar Asri.
Menurut dia, antusiasme masyarakat begitu tergambar pada setiap kunjungan Danny-Azhar. Dia mengatakan, pasangan ini berupaya meyakinkan masyarakat mengenai perubahan besar bila terpilih.
"Sambutan masyarakat begitu baik sejauh ini. Ada kerinduan melihat kehidupan yang lebih baik terkait perekonomian, kemiskinan berkurang, dan pengangguran juga teratasi dengan terbukanya lapangan pekerjaan," ujar Asri.
Pada setiap kunjungan ke daerah, baik Danny maupun Azhar selalu mengawalinya dengan melakukan blusukan pagi hari ke pasar-pasar dan tempat pelelangan ikan.
"Itu adalah spot yang sangat strategis dan begitu natural melihat denyut nadi perekonomian rakyat. Dari sini sudah terasa bahwa ada masalah ekonomi serius, daya beli turun, omzet pedagang anjlok dan masih banyak lagi," beber Asri.
Selain itu, yang tak kalah penting adalah Danny-Azhar juga akan berusaha melunasi utang pemerintah Sulawesi Selatan yang jumlahnya masih sangat besar, yakni sekitar 1,5 triliun. Beban utang Pemprov Sulsel ini jadi masalah sangat serius akibat kinerja Gubernur sebelumnya yang tidak apik. Dampaknya terhadap perekonomian cukup terasa.
Sedangkan, Sudirman berkampanye di Enrekang ditemani oleh anggota DPR RI, La Tinro La Tunrung.
"Ini sebuah kesyukuran dan kehormatan masyarakat Enrekang atas kehadiran Sudirman. Saya yang dengar kabar langsung ke sini untuk menyambut," ujar mantan bupati Enrekang itu.
La Tinro merupakan mantan Ketua Partai Gerindra Sulsel. Saat ini, La ia menjabat sebagai Anggota DPR RI Periode 2024-2029. Ia juga merupakan mantan Bupati Enrekang dua periode.
"Enrekang mengenal Sudirman) karena rekam jejak pembangunan waktu menjabat Gubernur Sulsel," tutur dia.
Adapun calon wakil Sudirman, Fatmawati Rusdi berkunjung ke Kabupaten Soppeng. Tokoh masyarakat di Soppeng menilai pasangan nomor ini sudah teruji untuk melanjutkan pembangunan di Sulsel.
Tokoh masyarakat Lalabata, Agustin Jauhar, mengungkapkan kerja nyata Sudirman sudah dirasakan masyarakat, terutama di sektor pertanian, kesehatan, pendidikan, dan pariwisata.
"Jadi, masyarakat sudah menikmati. Saya pikir ini pasangan yang tidak ada tandingannya," kata Agustin.
Seorang warga bernama Syamsuriani Sidik mengaku salah satu alasan utamanya mendukung pasangan ini adalah karena adanya sosok perempuan dalam duet Sudirman-Fatma.
"Saya perempuan, tentu dukung perempuan. Apalagi Fatmawati sudah terlihat banyak memajukan kaum perempuan," imbuh dia.
Ketua DPD II Golkar Soppeng yang juga Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, menyatakan selama kepemimpinan Sudirman banyak pembangunan telah terlaksana di berbagai sektor.
“Dan kehadiran Fatmawati Rusdi pastinya akan membantu Soppeng akan lebih maju," ujar Kaswadi.
Mantan Ketua DPRD Soppeng ini menambahkan pembangunan dan perbaikan infrastruktur, seperti jembatan dan jalan sudah sangat dirasakan oleh warga Soppeng. "Dengan demikian, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mendukung Andalan Hati yang sudah bekerja dan membantu daerah kita," imbuh dia. (isak pasa'buan/C)