PLN Pacu Penggunaan Energi Ramah Lingkungan di Sulsel Melalui PLTB dan PLTS

  • Bagikan
Proyek PLTB saat diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa tahun lalu yang berlokasi di Desa Pabbaresseng, Kecamatan Watang Pulu Sidrap.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung transformasi energi bersih di Sulawesi Selatan (Sulsel), sejalan dengan upaya nasional dalam menurunkan emisi karbon. Dalam beberapa tahun terakhir, PLN telah menggencarkan inisiatif kolaboratif dengan berbagai pihak, termasuk subholdingnya, untuk menghadirkan energi ramah lingkungan bagi masyarakat Sulsel.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin, menjelaskan langkah konkret yang telah diambil untuk mewujudkan transisi energi di kawasan tersebut.

Salah satu proyek unggulan adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto dan Sidrap yang kini menjadi ikon energi terbarukan di Sulsel. Dengan total kapasitas lebih dari 150 MW, PLTB ini menjadi salah satu pembangkit energi bersih terbesar di Indonesia.

“Kami ingin menjadikan Sulawesi Selatan sebagai contoh bagaimana energi bersih dapat menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi dan sosial. Kami tidak hanya menyalurkan listrik, tapi juga berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih dan masa depan yang berkelanjutan,” ujar Andy.

Selain PLTB, PLN bersama subholdingnya, PLN Energi Baru Terbarukan, juga terus mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai wilayah Sulsel.

Salah satu proyek yang sedang dalam tahap pengembangan adalah PLTS Terapung di Bendungan Bili-Bili, Kabupaten Gowa, yang diproyeksikan dapat menghasilkan energi sebesar 50 MW. Proyek ini merupakan bagian dari strategi PLN untuk memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan mendorong penggunaan energi terbarukan secara maksimal.

Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan swasta juga menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan ambisi energi bersih di Sulsel. PLN telah bekerja sama dengan berbagai mitra strategis, termasuk perusahaan swasta yang tertarik untuk berinvestasi dalam energi hijau, serta pemerintah provinsi Sulsel yang mendukung penuh proyek-proyek energi bersih. Upaya PLN ini juga mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Komitmen PLN dalam menyalurkan energi bersih di Sulawesi Selatan merupakan bagian dari rencana besar perusahaan untuk mencapai target net zero emissions pada 2060. Dengan langkah-langkah konkret yang telah dan akan terus dilakukan, Sulsel diharapkan dapat menjadi pionir dalam penggunaan energi hijau di kawasan Indonesia Timur.

“Kolaborasi menjadi kunci. PLN akan terus bekerja sama dengan subholding, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk memastikan energi yang ramah lingkungan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Sulawesi Selatan,” pungkas Andy Adchaminoerdin.

Menurut Fadli, peternak ayam di Kabupaten Jeneponto yang telah beralih menggunakan listrik berbasis energi terbarukan melalui program Renewable Energy Certificate (REC) PLN, inisiatif ini bukan hanya soal energi, tetapi juga soal tanggung jawab sosial. “Sebagai warga, kita harus mendukung upaya ini, karena penggunaan energi bersih akan berdampak pada kualitas hidup kita dan lingkungan sekitar,” katanya.

Meskipun demikian, tantangan dalam pengembangan energi terbarukan di Sulsel masih cukup signifikan, terutama dalam hal pendanaan dan infrastruktur. PLN mengakui bahwa investasi besar dibutuhkan untuk membangun jaringan distribusi yang dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil di Sulsel. Namun, dengan dukungan dari pemerintah pusat dan investor, PLN optimistis dapat mengatasi hambatan tersebut. (*)

  • Bagikan