MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib menyebut pihaknya telah menyiapkan pengamanan, termasuk pengawalan logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, baik tingkat kota maupun provinsi.
Khusus untuk pengawalan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar sendiri, Polrestabes Makassar disebut menyiagakan kurang lebih 642 personelnya.
"Khusus wali kota, kesiapan kita selama pelaksanaan kampanye kita libatkan 642 personel," ujar Ngajib saat diwawancara di Mapolrestabes, Senin (14/10/2024) kemarin.
Bukan hanya untuk wilayah perkotaan saja, termasuk salah satu pulau yang masuk dalam wilayah hukum Polrestabes Makassar, Ngajib bilang pihaknya juga telah melakukan persiapan.
"Pulau di wilayah hukum Polrestabes Makassar, satu yang ada di pulau lae-lae. Untuk pengawalan, kita libatkan 5 personel setiap kendaraan," sebutnya.
"Termasuk pulau, kita akan gunakan fasilitas air dengan menggunakan kapal. Kita lihat situasi dan kondisinya, yang kita utamakan tentunya membantu dengan kapal yang siap di Polairud," sambungnya.
Terkait logistik, kata Ngajib, pihaknya juga telah melakukan pengamanan di gudang logistik Gedung Olahraga (GOR) Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Makassar.
Pengamanan sendiri dilakukan secara bergantian oleh personel Polrestabes Makassar selama 24 jam.
"Untuk pengamanan, pengawalan, khususnya logistik Pilkada sudah kita lakukan di gudang. Kemudian, di sana kita libatkan setiap shift ada 14 orang, dilaksanakan secara tiga shift," tutur Ngajib.
Ia juga mengungkapkan bahwa situasi terkini di kota Makassar masih dalam kondisi aman dan kondusif.
Untuk terus menjaga situasi tersebut, Ngajib mengimbau kepada masyarakat agar selalu menekankan budaya Makassar.
"Marilah kita jaga situasi ini dengan tentunya budaya Makassar sipakatau, sipakalebbi, sipakainge. Mari kita jaga dan tingkatkan budaya tersebut," imbuhnya.
Meski begitu, situasi saat ini aman dan kondusif, Ngajib juga tidak menampik bahwa ada beberapa kecamatan yang berpotensi rawan konflik.
"Ada beberapa tempat memang, di Biringkanaya, Tamalate, dan di daerah Tallo," jelasnya.
Mengenai indikatornya, Ngajib menuturkan bahwa kecamatan yang dia sebutkan memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang besar.
"Kemudian juga melihat kepada beberapa kejadian terutama ada tawuran, sehingga kita perlu antisipasi," pungkasnya. (Isak/B)