Bukan itu saja, Basri juga menyesalkan, kliennya atau Aksa Mahmud disebut sebagai mafia dalam video tersebut.
"Unggahan itu menyebutkan bahwa Aksa berada di balik pencalonan Munafri, ada mafia di belakangnya," tutur Basri.
"Kami tersinggung, karena tidak seperti itu, sehingga dia perintahkan saya sebagai kuasa hukum untuk melaporkan ke Polda Sulsel," sambungnya.
Atas laporan ini, Basri berharap pihak Polda Sulsel bisa segera mengungkap pelaku atau otak utama dibalik video hoax tersebut. Hal ini dinilai penting agar tidak ada pihak-pihak yang kebal hukum.
Iapun meyakini, ada oknum yang dengan sengaja mendesain video tersebut yang isinya bersifat fitnah terhadap keluarga besar Aksa Mahmud.
"Jangan sampai ada orang yang kebal hukum. Jangan sampai ada yang melindungi orang yang seperti ini. Karena ini pasti ada yang desain, pasti ada orang di baliknya. Itu kami minta dicari sampai dapat siapa di belakangnya," tutur Basri.
Adapun isi video hoax tersebut menuduh Appi sebagai orang kepercayaan mafia yang sengaja ditugaskan maju sebagai wali kota Makassar untuk mengamankan perusahaan.
"Ada mafia besar di belakang Appi seperti yang kita tau Appi ini sudah berkali-kali mengajukan diri untuk menjadi Walikota Makassar tetapi selalu gagal, nah menjadi pertanyaan kenapa Appi begitu getol untuk ingin menjadi wali kota Makassar? Jawabannya adalah karena memang Appi sedang ditugaskan oleh mafia besar, dan mafia itu bernama Bosowa yang dimana ini perusahaan yang didirikan oleh mertua Appi bapak Aksa Mahmud," sebut dalam video hoax tersebut.