Di Toraja Utara, isu politik uang dan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) masih menjadi perhatian, meskipun dalam pemilu sebelumnya sudah mulai mereda.
Ketua Bawaslu Torut, Brikken Linde Botting, dalam sambutannya mengatakan bahwa meskipun Bawaslu sering mendapat sorotan bahkan cacian, pihaknya tetap berkomitmen menegakkan aturan pemilu.
"Kami bekerja semaksimal mungkin untuk menegakkan aturan yang ada," tegas Brikken.
Brikken juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai meluasnya isu politik uang yang telah menjadi pembicaraan di berbagai kalangan, bahkan di kalangan anak-anak.
"Isu politik uang ini sudah sangat viral dan memprihatinkan, karena ini sudah dibicarakan tidak hanya oleh pemilih, tetapi juga oleh generasi muda. Kita harus berpikir secara bijak dan sesuai dengan ajaran agama," tambahnya.
Sementara Komisioner Bawaslu RI, Koordinator Divisi SDM dan Diklat, Herwyn Jefler Hielsa, dalam kesempatan tersebut mengingatkan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi Pilkada dan memberantas politik uang.
Ia menegaskan bahwa politik uang adalah musuh bersama yang harus ditanggulangi dengan kerjasama semua pihak.
"Kita harus menolak politik uang. Ini adalah musuh bersama yang harus diberantas, dan kami mengajak semua untuk bersama-sama mengawasi," tegasnya.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemilu yang bersih dan jujur, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pariwisata di Toraja. (Cherly)