MAKASSAR, RAKYATSULSEL – The 2nd International Conference on Science and Islamic Studies (ICOSIS) 2024 resmi dibuka oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis, di Hotel Four Points Makassar, Senin (25/11/2024).
Dalam sambutannya, Prof. Hamdan menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah untuk membangun konektivitas keilmuan lintas negara.
“Kenapa kita perlu melakukan kegiatan ini? Karena kita perlu menciptakan konektivitas akademik. Tujuannya adalah memperoleh ilmu dari para pemateri sekaligus menghubungkan universitas luar negeri seperti Malaysia dan UIN, Annur Islamic School dan UIN. Itulah pentingnya kegiatan ini,” jelasnya.
Ia juga menegaskan harapannya agar konferensi ini tidak hanya berakhir di penyelenggaraan saja, tetapi memiliki dampak berkelanjutan.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti pada konferensi semata, apalagi hanya untuk tujuan pencairan anggaran. Hasil konferensi ini harus diterbitkan, sehingga memperkuat pengaruh intelektual. Tidak hanya sekadar unggahan di media sosial, tetapi benar-benar menghasilkan karya akademik yang diterbitkan,” tegasnya.
Selain itu, Prof. Hamdan menjelaskan bahwa ICOSIS bertujuan memperkuat posisi UIN Alauddin sebagai perguruan tinggi modern yang mengintegrasikan kajian Islam dengan ilmu pengetahuan sesuai tuntutan zaman.
“Tema yang diusung adalah interkoneksi antara sains, peradaban Islam, dan transformasi global. Dengan hasil kegiatan ini, kami ingin memperkuat kajian integritas keilmuan serta merintis kajian transdisipliner dan multidisipliner di UIN,” tambahnya.
Direktur Pascasarjana UIN Alauddin, Prof. Abustani Ilyas, menyampaikan bahwa ICOSIS telah berlangsung selama dua tahun berturut-turut dengan tujuan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu internasional.
“UIN sekarang tidak hanya berbicara tentang agama, tetapi juga menghadirkan seluruh cabang keilmuan. Dengan adanya interkoneksi ini, kami berharap UIN mampu melahirkan ilmuwan yang tidak hanya menguasai agama, tetapi juga berbagai aspek kehidupan. Ini seperti masa kejayaan ulama intelektual Islam yang membahas tentang bintang, bulan, hingga perekonomian,” ujar Prof. Abustani.
Sementara itu, Ketua Panitia ICOSIS 2024, Dr. Habibi, melaporkan bahwa jumlah peserta melebihi target.
“Dari target awal 100 peserta, saat ini kami berhasil mencapai 200 peserta, terdiri dari 163 peserta offline dan 66 peserta online. Antusiasme luar biasa ini juga didukung oleh narasumber yang berasal dari berbagai bidang ilmu. Sesuai pesan Rektor, hasil konferensi ini akan diterbitkan di jurnal ilmiah dan diharapkan berlanjut pada 2025,” tutupnya. (Hikmah/B)