GOWA, RAKYATSULSEL - Kehadiran Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberi manfaat bagi berbagai lapisan masyarakat di Sulawesi Selatan khususnya masyarakat pedesaan.
Meski jauh dan kadang sulit diakses, nyatanya BRI telah menjangkau pelosok melalui programnya Desa BRILiaN. Hingga akhir 2023, program tersebut telah mewadahi 3.178 desa. Di Sulsel, BRI telah menjangkau hingga 194 desa.
Salah satu Desa BRILiaN di kabupaten Gowa yang merasakan betul manfaat program tersebut adalah Desa Toddotoa, Kecamatan Pallangga. Meski Desa ini jauh dari perkotaan, Toddotoa menjadi salah satu desa pilihan yang sukses menjalankan program Desa BRILiaN.
Di awal tahun 2022, Desa Toddotoa dipilih BRI sebab Badan Usaha Milik Desa (BUM Des) disana berperan aktif dan produktif memberikan layanan serta berkontribusi pada desa. Selain itu, desa tersebut memiliki Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).
Salah satu yang diunggulkan adalah budidaya ikan nila. Ketua BUMDes, Darman Daeng Sanre (44) menjadi salah satu yang sukses. Memulai budidaya di tahun 2022 dengan bantuan modal Rp 50 juta, dirinya berhasil membangun 10 unit kolam dengan sistem budidaya bioflok.
Daeng Sanre merinci, luas lahan yang digunakan 12x12 meter persegi dengan diameter 3 ini tidak termasuk dengan kolam nila yang dikelolah masyarakat lain di desanya.
Di awal, Daeng Sanre membeli bibit ikan seharga Rp700/ per ekor, satu ekor mampu menampung 750 ekor ikan dengan lama panen 3-4 bulan.
"Biasanya kami mengejar momen, misalnya bulan puasa banyak permintaan, 3 sampai 4 bulan sebelumnya kita sudah mulai menyebar bibit," ucapnya, Sabtu (30/11/2024).
Setelah menunggu tiga hingga empat bulan, barulah ikan nila dipanen dan dipasarkan di pasar tradisional desa dengan harga Rp 35 ribu perkilogram.
"Biasanya 5 sampai 6 ekor satu kilonya. Tergantung ukuran biasanya dan kami jual di pasar serta rumah makan," pungkasnya.
Daeng Sanre membeberkan, ternak ikan nila di desanya menjadi pilihan sebab sebelumnya pasar tradisional tak lagi beroperasi sebab dikalahkan menjamurnya jualan online.
"Jadi kami di desa bermusyawarah bagaimana caranya menghidupkan pasar tradisional yang mulai di tinggalkan padahal lokasinya sangat strategis. Dari situ kami memilih budidaya ikan nila dan menjualnya di pasarkan. Otomatis warga banyak yang datang di pasar, pasar kembali ramai dan perputaran ekonomi kembali terjadi di pasar," jelasnya
Bak ketiban durian runtuh, saat ini Daeng Sanre dan para peternak ikan nila kebanjiran pesanan terlebih dihari-hari besar seperti bulan Ramadhan. Belum lagi pesanan dari rumah makan yang tak pernah putus.
Program Desa BRILiaN bagi daeng Sanre dan masyarakat di desa Toddotoa membawa pengaruh besar, menggerakkan ekonomi, menghidupkan pasar tradisional hingga memberdayakan masyarakat.
"Selain adanya bantuan, saya juga sangat bersyukur sekali karena program Desa BRILiaN ini memiliki banyak manfaat dan banyak ilmu juga yang di dapat. Ini karena ada banyak program pembinaan yang bisa mengajak kami semakin paham terkait dunia usaha," tandasnya
Manager Bisnis Mikro BRI Cabang Sungguminasa Kabupaten Gowa, Muh Yanuar Iswandi mengungkapkan, terkait program Desa BRILiaN pihaknya melakukan pembinaan di 16 desa di Kabupaten Gowa. Desa tersebut dipilih berdasarkan potensi yang dimiliki dan diyakini bisa dikembangkan.
"Sejauh ini ada 16 desa yang digarap yang tersebar di seluruh kecamatan Gowa dan tidak menutup kemungkinan akan ditambah beberapa tahun ke depan dengan melihat potensi masing-masing desa. Tentunya dengan kerja sama dengan pemerintah desa kami yakin bisa mengembangkan desa tersebut," ujarnya.
Yanuar menyebut, BRI terus mendukung pengembangan masyarakat desa termasuk juga pengembangan UMKM di Kabupaten Gowa.
"Kami sangat support termasuk program pemberian modal usaha. Total 5 ribu pelaku UMKM mendapatkan bantuan dari kami, sedangkan KUR ada 34 ribu. Khusus KUR kami menyalurkan 1, 9 Triliun yang tersebar diseluruh kabupaten Gowa dan kami melayani di 12 BRI unit di seluruh kabupaten Gowa," tutupnya. (Nurhikmawati/B)