Ketua PP Muslimat NU Hadir Langsung Bedah buku Karya KH Abdul Hakim Mahfudz di UIM

  • Bagikan
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa hadir langsung dalam beda buku karya KH Abdul Hakim Mahfudz atau yang akrab disapa Gus Kikin yang berjudul "Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari : Pemersatu Umat Islam Indonesia".

Lebih lanjut, Khofifah juga menegaskan bahwa salah satu hal penting yang diajarkan KH Hasyim Asy'ary adalah referensi tentang agama dan nasionalisme. Bahwa dua hal ini adalah dua kutub yang tidak bertentangan.

"Nasionalisme adalah bagian dari agama dan keduanya saling menguatkan. Itulah kemudian dalam NU terciptalah Yalal Wathan. Bahwa hubbul wathan minal iman. Cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Konsep ini menjadi titik temu antara agama dan nasionalisme yang dikenalkan oleh Nahdlatul Ulama," tururnya

Narasi persatuan, menjaga keutuhan sebuah bangsa menjadi satu hal yang harus terus digaungkan. Terutama dengan kondisi dunia saat ini yang banyak terjadi peperangan dan juga konflik.

"Seperti halnya di Palestina, yang kemudian meluas memicu ketegangan di sejumlah belahan dunia," katnaya.

Ditambahakan, membangun persatuan bangsa bukanlah satu hal yang sederhana. Dan menjadi satu tugas yang harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak, semua elemen dari suatu bangsa.

"Tidak ada di dunia ini yang kekal. Maka ukirlah cerita indah sebagai kenangan. Ini menjadi pesan untuk kita semua," ujarnya.

Buku Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari dengan judul "Pemersatu Umat Islam Indonesia" akan menjadi ruh Kongres Muslimat NU yang akan digelar pada 12 Februari 2025 mendatang. Karenanya menuju kongres tersebut beda buku ini akan dilakukan secara beruntun di empat titik.

"Kita ingat bahwa KH Hasyim Asy'ary pernah menyampaikan bahwa barang siapa yang mengurus NU maka akan menjadi santriku dan keluargaku. Dan aku berdoa semua nya akan khusnul khatimah bersama anak dan cucunya," tegas Khofifah. (*)

  • Bagikan