SUNGGUMINASA, RAKYATSULSEL – Ketua Umum Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS), Nuni Ambeg Paramarta, meresmikan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Rumah Gizi Pemasyarakatan di Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa, Sabtu (7/12/2024). Peresmian ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mencegah dan menangani stunting di lingkungan pemasyarakatan.
Sebagai Duta Anti Stunting Pemasyarakatan, Nuni menyebutkan bahwa tanggung jawab ini adalah amanah yang diberikan oleh Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan. “Ini adalah kepercayaan sekaligus tugas mulia untuk membantu pemasyarakatan melalui peran perempuan dalam mencegah dan menangani stunting,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Nuni mengajak jajaran PIPAS Sulawesi Selatan untuk terus menggelorakan program BaGAS (Bunda untuk Generasi Anak Sehat) demi mendukung visi Indonesia bebas stunting. “Kebutuhan gizi ibu dan anak adalah penentu kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Melalui Posyandu ini, kami memastikan pemenuhan kebutuhan tersebut,” tambahnya.
Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Dr. dr. Adhayani Lubis, SP.KJ, M.K.M., menekankan pentingnya sinergi antar-stakeholder dalam program ini. Upaya penanganan stunting di lingkungan pemasyarakatan, yang dimulai sejak 2021, telah berhasil menurunkan angka stunting dari 14,29% menjadi 3,4% pada Maret 2024.
Adhayani menjelaskan bahwa Posyandu Berdikari di Sungguminasa adalah yang keenam setelah Bandung, Semarang, Tangerang, Kerobokan, dan Jambi. “Posyandu ini menjadi sarana deteksi dini stunting, memastikan layanan kesehatan dan gizi optimal bagi ibu dan anak di lingkungan pemasyarakatan,” katanya.