WAJO, RAKYATSULSEL – Pemerintah Kabupaten Wajo menggelar audiensi bersama tim ahli untuk membahas penyusunan kajian kelayakan terkait rencana relokasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siwa.
Kegiatan ini berlangsung di Swiss-Belhotel pada Sabtu, 7 Desember 2024, dan dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Wajo, Andi Bataralifu, didampingi Sekretaris Daerah Wajo, Ir. Armayani.
Audiensi tersebut juga melibatkan Komisi IV DPRD Wajo, Tim Feasibility Study (FS) RSUD Siwa, Kepala Bappelibangda Wajo, Inspektur Kabupaten Wajo, Kepala BPKBD Wajo, Kepala Dinas Kesehatan Wajo, Direktur RSUD Siwa, serta tim manajemen dan PPK kegiatan.
Dalam sambutannya, Andi Bataralifu menegaskan pentingnya audiensi ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap permasalahan krusial di bidang pelayanan kesehatan, terutama terkait kesiapan infrastruktur rumah sakit dalam menghadapi situasi tak terduga.
“Kebanjiran yang sering terjadi di rumah sakit bukan hanya berdampak pada kelancaran pelayanan, tetapi juga membahayakan keselamatan pasien, tenaga medis, dan seluruh pihak yang terlibat,” ujar Bataralifu.
Ia berharap audiensi ini dapat menghasilkan solusi yang tepat, baik berupa relokasi fasilitas rumah sakit maupun pembangunan infrastruktur baru yang lebih memadai. Studi kelayakan yang dibahas, menurutnya, akan menjadi dasar pengambilan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memitigasi risiko bencana di masa depan.
“Kami sangat mengapresiasi partisipasi semua pihak dalam kegiatan ini, terutama para narasumber yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman. Semoga hasil kajian ini dapat memberikan rekomendasi yang bermanfaat, tidak hanya untuk RSUD Siwa tetapi juga pengembangan sistem pelayanan kesehatan di Wajo secara keseluruhan,” pungkasnya.
Langkah ini menjadi upaya serius Pemkab Wajo dalam menjawab tantangan pelayanan kesehatan dan memastikan keamanan fasilitas medis bagi masyarakat. Audiensi ini diharapkan menjadi titik awal penyelesaian masalah yang selama ini menjadi kendala operasional RSUD Siwa. (*)