KNPI Upgrade: Inklusif dan Kolaboratif

  • Bagikan
Baso Muhammad Ikram - Ketua Perisai Cabang Makassar

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - "Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia" Bung Karno.

Pemuda adalah tulang punggung perubahan, memiliki kekuatan yang besar dan tak ternilai dalam membangun peradaban. Pesan dari Sang Proklamator pada awal tulisan ini menjadi bukti dan pengingat bahwa pemuda memiliki energi besar untuk menciptakan perubahan. Namun, energi ini akan bermakna jika dikelola dengan baik dan diarahkan menuju tujuan bersama.

Kota Makassar, dengan sejarahnya yang panjang sebagai kota pelabuhan dan pusat kebudayaan, memiliki potensi pemuda yang luar biasa; intelektual muda, seniman, hingga aktivis komunitas. Keberagaman ini adalah kekayaan yang harus diberdayakan. Disisi lain, potensi yang besar ini kerap terbentur oleh sekat-sekat sosial, politik, dan organisasi yang membuat kehilangan fokus pada tujuan bersama.

Selain itu, pemuda Kota Makassar juga menghadapi tantangan global melalui perkembangan teknologi yang sangat cepat yang tidak dapat dihindari. Di satu sisi, teknologi memberikan akses tanpa batas untuk belajar dan berkembang, tetapi di sisi lain, banyak pemuda terjebak dalam polarisasi informasi dan kurangnya ruang dialog yang sehat. Begitu pula tantangan ekonomi dan sosial semakin menuntut pemuda untuk berpikir kreatif dan bekerja kolektif.

Di balik tantangan ini, peluang besar akan tetap terbuka. Seperti kata Tan Malaka, "Terbentur, terbentur, terbentuk," kita harus menjadikan tiap tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan menjadi lebih kuat. Makassar memiliki pemuda yang aktif di berbagai bidang, dari komunitas seni, inovasi teknologi, pelestarian budaya lokal, kekaryaan, keagamaan dan kemahasiswaan dengan tingkat kaderisasi yang mumpuni. Potensi ini adalah modal besar jika dikelola melalui inklusivitas dan kolaborasi.

KNPI Rumah Bersama
Sebagai calon Ketua KNPI Kota Makassar, saya memiliki visi untuk menjadikan KNPI sebagai rumah bersama bagi seluruh pemuda. Rumah yang dibangun dengan keterbukaan pikiran yang sehat dan inklusif, semua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) akan dihargai, didengarkan, dan dilibatkan. KNPI tidak boleh menjadi milik segelintir pihak, tetapi menjadi organisasi yang membuka pintu lebar untuk semua pemuda, tanpa memandang latar belakang sosial, agama, atau ideologi.

Ruang dialog akan menjadi fokus dan prioritas utama. Kita membutuhkan platform untuk berdiskusi, bertukar ide, dan merancang program-program kolaboratif yang relevan dengan kebutuhan pemuda Makassar. Tidak kalah penting, keterbukaan dalam pengelolaan organisasi adalah kunci membangun kepercayaan. Semua program KNPI akan dirancang secara transparan dan melibatkan masukan dari seluruh OKP.

Saya paham dan sadar betul, jika perubahan yang akan dibangun ini tidak mungkin diwujudkan saya sendiri. Dengan penuh kerendahan hati, saya meminta izin dan restu kepada para senior KNPI serta senior OKP yang telah berkontribusi besar dalam membangun gerakan pemuda selama ini. Saya yakin, dengan bimbingan dan dukungan dari para senior, kita dapat melahirkan KNPI yang lebih relevan dengan semangat zaman dan kebutuhan generasi muda.

Sebagai pemuda, kita harus siap menghadapi benturan. Seperti pesan Tan Malaka, benturan adalah bagian dari proses pembentukan. Maka, mari jadikan KNPI sebagai wadah untuk mengubah setiap benturan menjadi pembelajaran dan setiap tantangan menjadi peluang.

Makassar adalah miniatur Indonesia, tempat keberagaman menjadi kekuatan. Pemuda Makassar memiliki potensi untuk mengguncang dunia, seperti harapan Bung Karno. Namun, potensi ini hanya dapat terwujud jika kita bersatu, bekerja sama, dan bergerak bersama.

Dengan semangat inklusivitas, keterbukaan, dan kolaborasi, mari kita wujudkan KNPI yang menjadi inspirasi bagi pemuda di seluruh Indonesia. Masa depan Makassar adalah tanggung jawab kita semua, dan perubahan dimulai dari langkah kecil yang dilakukan dengan hati besar. Mari bergerak bersama, untuk membawa KNPI Kota Makassar yang Upgrade. (*)

  • Bagikan