Pj Bupati Takalar: Nilai Budaya Sangat Penting dalam Pemerintahan

  • Bagikan
Dialog Kebangsaan dan Konstitusi dengan tema "Praktek Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat" Jumat (17/1) di Balla’ Barakkaka ri Galesong.

TAKALAR, RAKYATSULSEL - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Takalar yang ke-65, yang akan jatuh pada 10 Februari 2025, Forum Pemerhati Galesong (FPG) bekerja sama dengan Balla’ Barakkaka ri Galesong (BBrG) mengadakan dialog Kebangsaan dan Konstitusi dengan tema "Praktek Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat" Jumat (17/1) di Balla’ Barakkaka ri Galesong.

Balla’ Barakkaka ri Galesong (BBrG), yang terletak di Desa Galesong Baru, Kabupaten Takalar, dikenal sebagai Desa Konstitusi Galesong dan menjadi destinasi wisata berbasis budaya serta konstitusi. Desa wisata ini diinisiasi oleh Prof. Aminuddin Salle Karaeng Patoto, seorang Guru Besar di bidang Hukum, yang kembali ke kampung halamannya untuk mengembangkan dan melestarikan budaya serta nilai-nilai kearifan lokal melalui konsep "Appaka Sulapa".

Kehadiran Balla’ Barakkaka ri Galesong semakin mendapat perhatian berbagai kalangan, termasuk Ketua Mahkamah Konstitusi dan sembilan hakim konstitusi yang telah mengunjungi lokasi ini. Tamu-tamu dari luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Australia, juga kerap berkunjung.

Prof. Aminuddin, yang berasal dari keluarga besar Karaeng Galesong, aktif dalam pelestarian budaya dan berharap Balla’ Barakkaka menjadi pusat budaya dan kearifan lokal. Pada tahun 2019, kampung adat ini diresmikan oleh Sultan Cirebon ke-14, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara.

Pj Bupati Takalar, Dr. Muhammad Hasbi, S.STP, M.AP, M.I.Kom, mendukung penuh dialog kebangsaan dan konstitusi yang digagas oleh Prof. Aminuddin dan Forum Pemerhati Galesong.

Menurut Hasbi, demokrasi Pancasila adalah sistem pemerintahan yang berlandaskan pada musyawarah dan perwakilan yang mengutamakan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Penerapan Demokrasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk menjaga persatuan dan menghindari perpecahan yang dapat merugikan negara dan daerah, khususnya Kabupaten Takalar.

"Pancasila sebagai ideologi bangsa memiliki nilai-nilai yang relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah masing-masing," ujar Hasbi.

Ia juga menegaskan bahwa demokrasi merupakan pemerintahan yang berasal dari, oleh, dan untuk rakyat. Proses demokrasi itu sendiri merupakan bagian dari budaya.

Budaya demokrasi sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut Hasbi, pemerintahan Kabupaten Takalar saat ini terbuka terhadap kontrol sosial dari masyarakat, selama itu bertanggung jawab dan memberikan solusi konstruktif terhadap jalannya pemerintahan. "Pemerintahan yang bersih dan aparatur yang berintegritas adalah tujuan kami.

Pemimpin dan bawahan harus menjaga nilai-nilai budaya dan adat istiadat dalam pelaksanaan pemerintahan, seperti budaya malu melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, dan pungutan liar," tegasnya. (Supahrin)

  • Bagikan