AMERIKA SERIKAT, RAKYATSULSEL - Tiktok dilarang di Amerika Serikat sejak Sabtu 29 Januari 2025. Aplikasi tersebut kemudian tutup pada hari itu.
Pengguna mencoba mengakses aplikasi tersebut tertulis: sedang offline dan meminta pengguna untuk menunggu.
"Undang-undang yang melarang TikTok telah diberlakukan di AS. Sayangnya, itu berarti Anda tidak dapat menggunakan TikTok untuk saat ini" bunyi pesan TikTok.
Netizen Amerika juga banyak yang telah pindah ke aplikasi milik Tiongkok bernama Red Note.
Tiktok juga tidak tersedia di toko Apple dan Google Play, bersama dengan Lemon8 dan CapCut
Namun, pada Minggu pagi, aplikasi TikTok kembali bisa diakses. TikTok menyambut pengguna dengan pemberitahuan yang berbunyi: "Terima kasih atas kesabaran dan dukungan Anda. Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!".
Pada Minggu pagi, Trump mengatakan bahwa ia akan mengeluarkan perintah eksekutif setelah pelantikannya untuk menunda penegakan undang-undang divestasi atau pelarangan.
Pengguna aplikasi TikTok di Amerika diperkirakan sebesar 170 juta netizen banyak di antaranya menggunakan aplikasi tersebut selama berjam-jam setiap hari untuk mencari berita, hiburan, dan komunitas, dan, dalam beberapa kasus, untuk mencari nafkah.
"Kami berterima kasih kepada Presiden Trump karena memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan kami bahwa mereka tidak akan menghadapi penalti dalam menyediakan TikTok kepada lebih dari 170 juta warga Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang," kata TikTok dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan bekerja sama dengan Presiden Trump untuk menemukan solusi jangka panjang yang dapat mempertahankan TikTok di Amerika Serikat" sambungnya.
CEO TikTok Shou Chew diperkirakan akan menghadiri Make America Great Again Victory Rally Trump di Washington DC Minggu malam waktu setempat. (fin)