Figur Penerus Ketua PAN Sulsel, Pengalaman Chaidir Syam Dinilai Lebih Unggul

  • Bagikan
Ketua DPD PAN Maros Chaidir Syam

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2025 disebut-sebut akan diwarnai pertarungan kader-kader mudanya maju sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulsel, menggantikan Ashabul Kahfi.

Beberapa pihak telah memprediksi Muswil PAN Sulsel tahun ini akan melahirkan pemimpin baru yang siap membawa perubahan dan strategi baru bagi partai berlambang matahari tersebut. Apalagi, Ashabul Kahfi, sudah lima periode memimpin PAN Sulsel.

Kisruh mengenai internal PAN semakin menghangat seiring dengan munculnya dua nama yang disebut-sebut berpotensi menggantikan kepemimpinan Ketua Komisi VIII DPR RI tersebut. Dua nama itu yakni, Ketua DPD PAN Gowa Siti Husniah Talenrang dan Ketua DPD PAN Maros Chaidir Syam.

Secara posisi di dunia perpolitikan, keduanya memiliki pengalaman dan jaringan yang kuat. Apalagi keduanya terpilih di Pilkada Serentak 2024. Husniah Talenrang terpilih di Kabupaten Gowa, sementara Chaidir Syam kembali terpilih di Kabupaten Maros.

Bukan itu saja, mereka juga sama-sama pernah menduduki kursi legislatif. Meskipun diketahui Chaidir Syam sudah kali kedua terpilih sebagai Bupati Maros. Ketatnya persaingan diantara kedua figur muda yang disebut-sebut akan maju itu semakin memanaskan internal partai PAN Sulsel.

Pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Rizal Fauzi menilai, pada dasarnya musyawarah wilayah setiap partai bukan sekadar ajang pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjadi ruang evaluasi terhadap capaian partai, baik dalam Pemilu, Legislatif, maupun Pilkada di berbagai daerah.

Untuk kedua figur yang sedang hangat dibicarakan itu, kata Rizal, sama-sama memiliki peluang besar memimpin PAN Sulsel. Apalagi keduanya memiliki pengalaman dan jaringan politik yang kuat hingga ke level nasional.

"Kedua figur ini memang punya kelebihan, sama-sama punya keunggulan. Mereka punya proses kaderisasi di PAN," ujar Rizal saat diwawancara via telepon, Kamis (30/1/2025).

Untuk Chaidir Syam sendiri, Rizal menyebut selain kontribusinya terhadap PAN Maros selama ini, dia juga memiliki rekam jejak politik yang sangat matang. Sebagaimana diketahui, ia pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Maros selama 11 tahun, dan selanjutnya menjadi Bupati Maros kali kedua setelah dinyatakan sebagai pemenang di Pilkada 2024.

Bukan itu saja, Chaidir Syam juga diketahui sudah terjun ke dunia politik sejak usianya masih 22 tahun. Di mana sejak tahun 1999, ia sudah tercatat sebagai kader BM PAN hingga menjadi Ketua DPD PAN Maros dan Ketua BM PAN Sulsel.

Sementara untuk internal PAN sendiri, Risal menerangkan dari hasil risetnya, konflik di internal partai pada level bawah menjadi penyebab menurunnya elektabilitas dan mesin Partai. Untuk itu, perlunya ada regenerasi untuk kembali membangkitkan PAN Sulsel menuju kejayaannya.

"Jadi, itu yang membuat sistem Partai sekarang beda-beda, lebih sederhana dalam pemilihannya. Salah satunya, evaluasi kinerja, capaian dalam pemilu. Kalau Partai salah satu yang paling diukur adalah perolehan suara Pileg. Kita melihat sekarang di DPRD Sulsel tidak ada lagi pimpinan dari PAN. Kalau dulu waktu pak Kahfi di periode pertama kan Wakil Ketua. Sekarang tidak lagi menjadi pimpinan," ujar Rizal.

Ia juga menyebut, dari catatan tersebut saat ini PAN tidak lagi masuk ke dalam jajaran lima Partai pemenang di Sulsel. Hal ini dinilai penting untuk segera diselesaikan oleh internal PAN Sulsel agar tidak ketinggalan dalam perhelatan politik mendatang.

Sehingga, kata dia, mengenai figur pengganti Kahfi, PAN Sulsel harus melihat beberapa sosok yang betul-betul dianggap bisa menjadi penerus. Kedua figur yang ramai disebut itu yakni Chaidir Syam di Maros dan Husniah Talenrang di Gowa. (Isak/B)

  • Bagikan