RAKYATSULSEL - Perusahaan AI asal China, DeepSeek, telah meraih popularitas global berkat kecanggihannya dalam menyediakan teknologi AI dan aplikasi chatbot. Namun, di balik keberhasilannya, kemunculan DeepSeek juga memunculkan kekhawatiran dari berbagai otoritas internasional terkait privasi, etika, dan keamanan data. Beberapa negara dan lembaga pemerintah bahkan memutuskan untuk melarang penggunaan produk DeepSeek dengan alasan potensi kebocoran data dan ancaman terhadap keamanan nasional.
Kekhawatiran Utama: Potensi Kebocoran Data ke Pemerintah China
Salah satu masalah utama yang dihadapi DeepSeek adalah kebijakan privasi perusahaan yang menyimpan seluruh data pengguna di China. Undang-undang China mengharuskan perusahaan untuk berbagi data dengan pihak berwenang jika diminta. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi kebocoran informasi pribadi pengguna, yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh pemerintah China untuk tujuan yang tidak diinginkan.
Berikut adalah negara-negara dan lembaga-lembaga yang telah melarang penggunaan produk DeepSeek atau mengeluarkan peringatan terkait teknologi ini.
1. Italia: Pengawasan Ketat Terhadap Pengumpulan Data
Italia menjadi salah satu negara pertama yang melarang aplikasi DeepSeek setelah otoritas privasi melakukan penyelidikan terhadap cara perusahaan ini mengelola data pribadi pengguna. Pada akhir Januari, Otoritas Perlindungan Data Pribadi (DPA) Italia mengajukan pertanyaan terkait penyimpanan dan penggunaan data oleh DeepSeek. Pemerintah Italia menuntut penjelasan tentang kepatuhan DeepSeek terhadap Regulasi Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa. Sebagai langkah awal, DPA Italia menghapus aplikasi DeepSeek dari toko aplikasi Apple dan Google di negara tersebut hingga masalah ini diselesaikan.
2. Taiwan: Keamanan Informasi Nasional Terancam
Taiwan mengikuti jejak Italia dengan melarang penggunaan teknologi DeepSeek oleh lembaga pemerintah. Kementerian Urusan Digital Taiwan menyatakan bahwa aplikasi ini dapat membahayakan keamanan informasi nasional karena potensi kebocoran data yang dapat melibatkan pihak luar negeri. Pemerintah Taiwan juga memperingatkan bahwa sektor publik dan infrastruktur penting dapat berisiko jika menggunakan teknologi AI DeepSeek. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh lembaga pemerintah, sekolah umum, dan perusahaan milik negara di Taiwan.
3. Amerika Serikat: Tindakan Tegas dari Pemerintah
Di Amerika Serikat, DeepSeek juga tidak luput dari perhatian. Kantor Kongres AS bahkan telah mengeluarkan peringatan kepada seluruh anggota untuk tidak menggunakan teknologi DeepSeek. Peringatan ini muncul setelah ditemukan laporan yang mengindikasikan potensi penyalahgunaan aplikasi DeepSeek untuk menyebarkan perangkat lunak berbahaya. Sebagai tindakan pencegahan, Kongres AS membatasi penggunaan teknologi ini pada perangkat resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan.
Tidak hanya Kongres, negara bagian Texas juga mengeluarkan perintah yang melarang penggunaan teknologi DeepSeek pada perangkat yang dikeluarkan oleh pemerintah. Gubernur Texas, Greg Abbott, mengungkapkan bahwa negara bagian tersebut tidak akan membiarkan teknologi yang dapat digunakan untuk mengakses infrastruktur penting negara bagian jatuh ke tangan pihak asing.
4. Tindakan dari Militer dan Badan Pertahanan AS
Selain lembaga pemerintah sipil, militer AS juga menunjukkan sikap tegas terhadap penggunaan DeepSeek. Angkatan Laut AS dan Pentagon mengambil langkah-langkah untuk melarang penggunaan aplikasi ini oleh anggota mereka. Pentagon bahkan membatasi akses ke situs web DeepSeek, mengingat potensi ancaman terhadap keamanan nasional. Sementara itu, Angkatan Laut AS mengeluarkan instruksi yang melarang penggunaan teknologi DeepSeek, baik dalam kapasitas pekerjaan maupun penggunaan pribadi.
5. NASA: Meningkatkan Keamanan Nasional di Sektor Antariksa
Kekhawatiran mengenai keamanan juga dirasakan oleh NASA. Badan antariksa AS ini melarang penggunaan teknologi DeepSeek di semua perangkat dan jaringan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan oleh keberadaan server DeepSeek yang beroperasi di luar AS, yang menambah kerisauan terkait potensi penyalahgunaan data sensitif. Dalam memo internalnya, NASA menegaskan bahwa karyawan tidak diperkenankan mengakses produk atau layanan DeepSeek menggunakan perangkat resmi mereka.
Penyebaran aplikasi AI DeepSeek di berbagai belahan dunia telah memicu respons yang cukup signifikan dari pemerintah-pemerintah di banyak negara. Kekhawatiran utama terletak pada potensi kebocoran data yang dapat berakhir di tangan pemerintah China, yang memiliki regulasi yang memaksa perusahaan untuk menyerahkan data pengguna kepada pihak berwenang. Hal ini telah membuat DeepSeek menjadi sorotan utama di kancah internasional.