JAKARTA, RAKYATSULSEL – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Taruna Ikrar, bertemu dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam pertemuan strategis yang digelar di kediaman pribadi Menteri Pertanian, Rabu, 5 Februari 2025.
Pertemuan ini bertujuan untuk memperdalam kerja sama antara kedua lembaga dalam meningkatkan pengawasan keamanan pangan serta mendukung pengembangan obat berbasis tanaman herbal (fitofarmaka).
Mengingat Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sinergi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong inovasi di sektor kesehatan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai langkah sinergis guna memastikan bahwa pangan yang beredar di masyarakat memenuhi standar keamanan dan kualitas yang telah ditetapkan.
Selain itu, BPOM dan Kementerian Pertanian juga berkomitmen untuk mendorong pemanfaatan tanaman herbal Indonesia sebagai bahan baku obat fitofarmaka yang berdaya saing tinggi.
Penguatan Pengawasan dan Pengembangan Fitofarmaka
Taruna Ikrar menegaskan pentingnya pengawasan pangan secara menyeluruh, mulai dari produksi hingga distribusi, demi melindungi masyarakat dari pangan yang tidak aman.
"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan pangan dengan standar yang lebih ketat. Sinergi dengan Kementerian Pertanian menjadi kunci dalam memastikan pangan yang sehat dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Taruna Ikrar.
Lebih lanjut, ia menyoroti pengembangan fitofarmaka sebagai bagian dari strategi nasional dalam kemandirian obat.