Menurut Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin, program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam pencegahan stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
"Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan SDM yang unggul. Program Makan Bergizi Gratis sejalan dengan visi Indonesia 2045, yang menargetkan terciptanya generasi emas untuk membawa Indonesia menjadi negara maju," Taruna Ikrar.
Ditambahkan, salah satu tantangan terbesar yang harus kita atasi adalah stunting, yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.
"Program ini menjadi pilar penting dalam menciptakan generasi yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan," ujar Taruna Ikrar.
Menurut data Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi meskipun mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
"Oleh karena itu, intervensi melalui pemberian makanan bergizi yang aman dan berkualitas menjadi kunci utama dalam percepatan penurunan stunting," katanya.
Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, BPOM telah menjalin kerja sama dengan Badan Gizi Nasional dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.