MAROS, RAKYATSULSEL – Banjir melanda 14 kecamatan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menyebabkan ribuan rumah terendam dan akses jalan poros antarprovinsi lumpuh total. Banjir ini dipicu oleh luapan Sungai Maros setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
Akibatnya, warga harus dievakuasi menggunakan perahu karet, sementara aktivitas perkantoran dan sekolah diliburkan hingga kondisi kembali normal.
Anggota DPRD Sulsel, Andi Muhammad Irfan AB, meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Maros untuk segera berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mempercepat penanganan banjir.
"Harapan kita ada kerja sama semua pihak. Pemerintah provinsi dan Pemkab Maros harus segera mencari solusi agar kondisi bisa kembali normal," ujar Irfan AB, Rabu (12/2/2025).
Politisi PAN Sulsel itu juga turun langsung ke beberapa titik banjir di Maros untuk memantau kondisi warga terdampak serta meninjau infrastruktur yang rusak.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar penanganan banjir bisa dilakukan dengan cepat dan tepat," tambahnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel menetapkan status awas bagi Kabupaten Maros, mengingat cuaca ekstrem masih berlanjut dan air pasang terus meningkat.
"Saat ini Maros masih dalam status awas karena hujan ekstrem dan meluapnya air sungai, ditambah kondisi pasang maksimum, menyebabkan beberapa kecamatan terdampak banjir parah," jelas pihak BPBD Sulsel.