MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto melakukan peninjauan banjir dan menyerahkan bantuan kepada pengungsi di Blok 8, Kecamatan Manggala, pada Kamis (13/2/2025).
Danny Pomanto, sapaan akrabnya melakukan peninjauan bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Drs Yudhiawan Wibisono, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana bersama OPD Pemkot Makassar.
Kondisi para pengungsi sebagian ada yang sakit. Namun, sakit yang diderita pengungsi tidak parah. Hanya menderita penyakit kulit, seperti kutu air dan gatal-gatal.
"Banyak-banyak yang sakit tapi tidak signifikan. Lebih banyak yang kutu air dan gatal-gatal," ungkap Danny, sapaan akrabnya, usai meninjau kondisi banjir dan para pengungsi di Blok 8, Kecamatan Manggala, pada Kamis (13/2/2025).
Sementara itu, Danny menyebut banjir yang merendam lima kecamatan di Kota Makassar merupakan yang terparah dalam lima tahun terakhir.
Di mana, kelima kecamatan terendam banjir tersebut yakni di Manggala, Tamalanrea, Biringkanaya, Tamalanrea dan Panakkukang. Banjir tahun ini, kata Danny Pomanto, setara dengan yang terjadi pada 2018. Menurut Danny, banjir kali ini terjadi dengan cepat dan mencapai ketinggian yang luar biasa.
“Kami sudah berkoordinasi dengan ketua RT/RW dan pemuda setempat. Ini banjir paling cepat dan paling tinggi, sama seperti yang terjadi di 2018,” ujar Danny.
Ia menyebut jumlah pengungsi saat ini 5.005 jiwa yang tersebar di 48 titik di lima kecamatan.
Selain curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda Kota Makassar beberapa hari terakhir, Danny menyebut banjir kali ini dipengaruhi dengan dibukanya pintu air Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa. Di mana, lanjut Danny, yang diduga turut mempengaruhi volume air di Makassar. (Shasa/B)