MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Mesrawati Rifai resmi meraih gelar doktor setelah mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor di Program Studi Dirasah Islamiyah, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis, 20 Februari 2025.
Dalam disertasinya yang berjudul "Implementasi Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka dalam Perspektif Islam pada Satuan Pendidikan Program Sekolah Penggerak di Kabupaten Polewali Mandar", Mesrawati menyoroti efektivitas penerapan kurikulum merdeka dengan pendekatan nilai-nilai Islam di sekolah penggerak.
Penelitian ini mengkaji tiga aspek utama dalam penerapan kurikulum merdeka di Kabupaten Polewali Mandar: implementasi di sekolah penggerak, strategi integrasi nilai-nilai Islam, dan dampak penerapannya terhadap peserta didik.
Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologis, Mesrawati mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen dari sekolah-sekolah yang menerapkan program tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum merdeka di Polewali Mandar berfokus pada pelatihan guru, pembelajaran terdiferensiasi, serta pendekatan berbasis proyek melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sistem pembelajaran ini tidak hanya meningkatkan pemahaman akademik, tetapi juga mendorong kemandirian, kreativitas, serta keterampilan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini juga menemukan bahwa kebebasan guru dalam menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan peserta didik mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan bermakna. Strategi pembelajaran berbasis gaya belajar, kolaborasi kelompok, serta pengintegrasian prinsip kurikulum merdeka dengan nilai-nilai Islam menjadi kunci pembentukan karakter peserta didik yang berakhlak mulia.
Nilai-nilai Islami, seperti keadilan dan tanggung jawab, diimplementasikan dalam proyek nyata, seperti pengelolaan sampah dan pemanfaatan sumber daya lokal. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil akademik, tetapi juga menumbuhkan kepedulian sosial dan kesadaran lingkungan di kalangan siswa.
Mesrawati menegaskan bahwa penerapan kurikulum merdeka dalam perspektif Islam menuntut peran aktif guru sebagai fasilitator pembelajaran yang kreatif dan berbasis proyek. Lembaga pendidikan juga perlu mendukung fleksibilitas belajar serta pendidikan karakter berbasis nilai-nilai agama.
Penelitian ini membuka peluang kajian lebih lanjut tentang optimalisasi integrasi nilai-nilai Islam dalam kurikulum nasional, serta dampaknya terhadap pembentukan karakter dan prestasi akademik peserta didik. (*)